Washington DC – Para hacker atau peretas ramai-ramai mengincar perusahaan yang tengah melakukan penelitian soal virus corona (Covid-19). Demikian laporan pejabat kemanan siber Biro Investigasi Federal (FBI).
Aspen Institute, Deputy Assistant Director FBI Tonya Ugoretz saat diskusi online, seperti dikutip dari Reuters menyebutkan, pihaknya baru-baru ini melihat peretas yang didukung negara mencari-cari serangkaian lembaga kesehatan dan lembaga penelitian.
“Kami telah melihat kegiatan pengintaian, dan beberapa intrupsi, pada beberapa lembaga tersebut, terutama mereka yang telah mengumumkan tengah melakukan penelitian terkait Covid-19,” ujarnya.
Ugoretz mengatakan, masuk akal bagi lembaga yang tengah melakukan penelitian untuk menjanjikan vaksin yang potensial untuk diumumkan di depan umum. “Namun, sisi buruknya adalah bahwa hal itu membuat mereka menjadi target bagi negara lain yang tertarik untuk mengumpulkan detail tentang apa yang sebenarnya mereka lakukan dan bahkan mungkin mencuri informasi dari lembaga-lembaga tersebut,” lanjut dia.
Menurut Ugoretz, peretas yang didukung negara sering menargetkan industri bio farmasi, namun dipastikan akan meningkat selama krisis ini. Meski demikian, dia tidak menyebutkan nama negara tertentu atau mengidentifikasi organisasi yang ditargetkan.
“Organisasi yang melakukan penelitian medis dan orang-orang yang bekerja untuk mereka harus waspada terhadap pelaku ancaman yang berusaha mencuri kekayaan intelektual atau data sensitif lainnya yang terkait dengan respons AS terhadap pandemi Covid-19,” timpal Bill Evanina, Director of the National Counterintelligence and Security Center. [Zin]