J-20 bukan hanya pesawat tempur generasi kelima, tetapi bisa menjadi platform untuk perangkat reaksi induksi canggih dan teknologi baru.
JAKARTA – Versi dua kursi generasi kelima dari jet tempur, J-20 telah dibuat oleh Cina. Hal itu terlihat saat ketegangan antara Beijing dan Washington terus meningkat. Dimana Militer Cina perancang pesawat untuk mengembangkan jet tempur generasi terbaru digunakan pada kapal induk mereka.
Dirilis South China Morning Post (SCMP), Senin (17/8/2020), kedua pesaing tersebut adalah Institut Desain Pesawat Chengdu (CADI), yang sedang mengerjakan versi modifikasinya J-20, dan Institut Desain Pesawat Shenyang, yang mengadaptasi FC-31-nya.
Kepala Desainer CADI, Yang Wei, mengatakan baru-baru ini J-20 lebih cocok untuk pesawat tempur AS. Pesawat itu terinspirasi oleh teori Amerika tentang pertempuran udara dan pengembangan jet.
Salah seorang pengamat militer yang tak ditulisnya namanya, menyebut telah belajar dari ide-ide Amerika, mencoba untuk mempromosikan J-20 yang dimodifikasi sebagai pilihan yang lebih unggul dari FC-31 yang diadaptasi pada desain Soviet yang jauh lebih tua.
“Jika kepemimpinan (Cina) memutuskan untuk menggunakan FC-31 sebagai platform, pesawat tempur berbasis kapal induk baru, itu akan menjadi setidaknya 10 tahun sebelum siap untuk penyebaran penuh, pada saat itu Amerika akan lebih maju,” kata seseorang yang memiliki hubungan dengan militer, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Pakar militer, Zhou Chenming, menambahkan J-20 bukan hanya pesawat tempur generasi kelima, tetapi bisa menjadi platform untuk perangkat reaksi induksi canggih dan teknologi baru lainnya, yang mampu menargetkan kekurangan saingan Amerika-nya.
Zhou mengatakan, di masa lalu, perancang pesawat Cina sangat dipengaruhi oleh pemikiran Rusia. Karena itu berfokus hampir secara eksklusif pada kemampuan tempur jet mereka.
“Karena pengaruh Rusia, perancang Cina mengabaikan hal-hal seperti sistem avionik dan senjata,” kata Zhou.
“MiG-29 Rusia, misalnya, tidak memiliki peluang untuk bersaing dengan mitranya dari Amerika, F-16 multiperan segala cuaca,” Zhou menambahkan.
Meski demikian canggih, salah satu kemungkinan kelemahan J-20 sebagai pesawat tempur berbasis kapal induk, adalah jauh lebih berat daripada FC-31.
Karena itu, kapal induk terbaru Cina akan dilengkapi dengan sistem peluncuran ketapel elektromagnetik, yang meskipun mengurangi waktu lepas landas disertai dengan pembatasan berat. [Fan]