Site icon Jernih.co

Kehadiran Uu dan Desy di Rakerda Golkar Bukti KIB Siap Berkolaborasi Sampai Akar Rumput 

“Dengan fakta kian kritisnya masyarakat terhadap apa yang mereka anggap sebagai pencitraan, kerja-kerja nyata yang langsung membumi di akar rumput menjadi hal yang tak bisa dinafikan,”kata Natalis

JERNIH– Hadirnya dua petinggi partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Desy Ratnasari dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Uu Ruzhanul Ulum dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dalam kacamata pengamat politik Natalis Situmorang menunjukkan kuatnya persatuan di antara partai-partai dalam Koalisi KIB. Natalis menilai, hal tersebut juga membuktikan bahwa semua unsur di KIB siap berkolaborasi menyukseskan misi KIB hingga akar rumput.

“Dengan hadirnya petinggi dua parpol anggota KIB, itu dengan tegas menunjukkan bahwa solidaritas dan soliditas di internal koalisi sangat kuat. Semua itu merupakan modal awal yang signifikan dalam mencapai apa yang menjadi misi koalisi,”kata Natalis yang merupakan alumnus PPSA Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Angkatan 17 tersebut.

Natalis mengingatkan, pada ajang Pemilu 2024, terutama Pilpres, kerja-kerja nyata yang langsung berhubungan dengan rakyat di akar rumput, kian menjadi keniscayaan. Hal tersebut terjadi karena komunikasi lewat perantara, terutama medsos, ditengarai sudah mulai menunjukkan penurunan dampak yang cukup signifikan. Semua itu, kata dia, tampaknya terjadi karena maraknya pencitraan selama dua Pemilu terakhir, yang membuat sebagian kalangan masyarakat di akar rumput seolah merupakan pengelabuan.

“Dengan fakta kian kritisnya masyarakat terhadap apa yang mereka anggap sebagai pencitraan, kerja-kerja nyata yang langsung membumi di akar rumput menjadi hal yang tak bisa dinafikan,”kata Natalis, yang juga merupakan pengajar di sekolah pascasarjana sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta tersebut.

Lebih lanjut Natalis mengatakan, dirinya mencermati bahwa hubungan di antara para petinggi parpol-parpol anggota KIB merupakan hubungan antarpersonal yang hangat.

“Lihat saja yang terjadi pada acara Pelantikan dan Rakerda DPD Partai Golkar Jabar di Bogor, belum lama ini,”kata Natalis. “Tidak hanya dari ungkapan pernyataan yang terlontar, gestur Uu Rizhanul Ulum dan Desy Ratnasari saat berkomunikasi dengan para petinggi Partai Golkar menunjukkan bahwa hubungan di antara mereka benar-benar ‘hubungan dari hati’,“ kata Natalis.

Natalis menunjuk poin penting pernyataan Uu tentang KIB. “Bila Pak Uu hanya hanya sekadar bilang bahwa dirinya mendukung Koalisi Indonesia Bersatu sebagaimana yang beliau katakana, itu wajar saja dan normative sebagai kader PPP,”kata Natalis. “Tetapi menyebut KIB sebagai anugerah bagi partainya, ditambah dengan pernyataan kesiapan untuk bekerja keras dan teguh dalam kebersamaan untuk mencapai misi koalisi, itu jelas menunjukkan tekad kuat untuk berjuang bersama.”

Sementara di sisi lain, pernyataan Desy pun menurutnya datang dari hati yang tulus. “Lihat pernyataan Mbak Desy, yang menegaskan soal Sohib Lama Berkolaborasi Kembali (SLBK). Artinya, sebagai politisi mereka telah lama saling kenal baik, sehingga yang ada di depan tinggal bekerja dan berjuang bersama dalam misi dan tujuan koalisi,”kata Natalis. Apalagi, kata Natalis, dalam kesempatan itu pun Desy menyebut dengan tegas kemurnian politik yang mesti dikedepankan di antara merea.

“Mbak Desy bilang, kolaborasi dalam kegiatan politik KIB itu mengedepankan politik hati yang bisa mengasah empati untuk berbagi kepada negeri,” kata Natalis, menunjuk poin pernyataan Desy.

Namun yang paling penting yang bisa dilihatnya di acara tersebut, menurut Natalis, adalah kerendahhatian Partai Golkar dalam posisinya sebagai pemilik suara terbesar dalam koalisi. Hal itu kata Natalis terungkap jelas tidak hanya pada cara dan gestur Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam berkomunikasi dengan para petinggi parpol anggota KIB, tidak hanya saat di Sentul. Kerendahhatian itu juga tersirat pada perlakuan Golkar terhadap posisi PAN dan PPP.

“Pak Airlangga mengatakan, KIB dibentuk karena tiga partai ingin bersinergi dari hati. Itu artinya,Golkar benar-benar menghargai peran dan posisi partai-partai lain dsalam koalisi, tidak sok besar sendiri,”kata Natalis.

Pada acara tersebut memang Airlangga mengatakan, dengan sinergi dari hati yang mendasari dasar pembentukan KIB, tidak ada pihak manapun yang bisa memecah soliditas Golkar, PAN, dan PPP. “Kalau sinergi dari hati tidak ada yang bisa memecah kita, tidak ada yang bisa bayar kita, tidak ada yang bisa nakut-nakuti kita, tidak ada satu kekuatanpun yang bisa melawan soliditas kita,”kata Airlangga saat memberi pidato di acara tersebut.

Sebagaimana diberitakan banyak media massa arus utama dua pejabat parpol anggota KIB, Desy Ratnasari dan Uu Rizhanus Ulum, hadir pada acara Pelantikan dan Rekerda DPD Partai Golkar Jawa Barat di International Sentul Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jumat (3/6) lalu.Dalam acara tersebut terlihat keduanya begitu hangat dan akrab saat berkomunikasi dengan para petinggi Partai Golkar yang menjadi tuan rumah acara tersebut.

Desy dalam kesempatan itu sempat melontarkan istilah SLBK yang merujuk Kembali hubungan baik di antara para politisi partai anggota KIB. Sementara Uu menyatakan bergabungnya PPP dengan PAN dan Partai Golkar, merupakan sebuah anugerah. Wakil Ketua DPW PPP Jawa Barat itu menegaskan bahwa kebersamaan tersebut adalah kekuatan yang harus dioptimalkan dalam meraih kemenangan dalam ajang Pemilu 2024. [ ]

Exit mobile version