- Kim Jong-un kali terakhir muncul di depan publik 11 April.
- Keesokan hari Daily NK, outlet media digital Korut, memberitakan sang pemimpin menjalani operasi kardiovaskular.
- Tanggal 15 April Kim Jong-un tak muncul pada perayaan ulang tahun Kim Il-sung, sang kakek dan pendiri Korut.
- Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un bertebaran di media Barat. Sumber Cina punya versi lain.
Pyeongyang — Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), tidak muncul dalam ritual tahunan ulang tahun Kim Il-sung, kakek dan pendiri Korut, akibat salah satu pengawal pribadinya diduga terjangkit virus korona.
Spekulasi kesehatan Kim Jong-un muncul setelah sang pemimpin tidak muncul di Kumsusan Palace of the Sun, untuk merayakan ulang tahun Kim Il-sung, 15 Aril lalu.
Spekulasi awal menyebutkan Kim Jong-un menjalani operasi, dan harus istirahat total. Media resmi Korut tidak menjawab spekulasi ini. Di Seoul, media juga tidak banyak mengangkat spekulasi sekitar kesehatan Kim Jong-un.
Mengutip sumber di Cina yang dekat dengan lingkaran elit Korut, surat kabar JoongAng Ilbo memberitakan Kim Jong-un tidak menghadiri acara itu karena ada masalah dengan Komdo Pengawal Tertinggi yang mengawalnya.
Sumber itu mengindikasikan ada kasus virus korona di antara anggota pasukan pengawal pribadi Kim Jong-un. Situasi ini membuat Kim Jong-un dalam bahaya serius.
Kim Jong-un sering terlibat diapit selusun pengawal berjas hitam saat di depan publi, temasuk ketika bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in di Desa Panmunjom tahun 2018.
Pengawal inilah yang bertanggung jawab memeriksa rute dan membayangi pemimpin dalam perjalanan. Infeksi virus korona di anggota pengawal pribadi membuat Kim membatasi penampilan pubik.
Kim Jong-un terakhir kali muncul di media pemerintah Korut pada 11 April, saat memimpin petemuan Partai Pekerja Korut. Keesokan hari, Daily NK — outlet media digital Korut — memberitakan Kim Jong-un menjalani operasi jantung di fasilitas kesehatan dekat Gunung Myohyang.
Sang pemimpin diduga mengalami masalah dengan kegemukan, kebiasaan merokok, dan kelelahan akibat banyak pekerjaan.
CNN memberitakan Kim Jong=un berada dalam bahaya besar setelah operasi kardiovaskular. Pejabat Korsel mengabaikan spekulasi itu. Sedangkan Jenderal John Hyten, wakil Kepala Staff Gabungan AS, mengatakan Pentagon berasumsi Kim Jong-un masih dalam kendali penuh.
Pekan lalu, media Cina melaporkan Beijing mengirim pakar medis ke Pyeongyang untuk memberi saran soal penanganan wabah virus korona. Reuters melaporkan delegasi dipimpin seorang anggota senior Departemen Penghubung International Partai Komunis Cina, yang bertanggung jawab atas hubungan Cina-Korut.
Sumber di Pyeongyang mengatakan kepada JoongAng Ilbo bahwa Beijing mengirim 50 pakar medis ke Korut untuk mendukung tindakan Kim Jong-un menangan wabah.
Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, mengatakan tidak mempercayai sumber media Barat. Seorang pejabat Cina yang akrab dengan urusan Korut mengatakan; “Tidak ada yang serius dengan kesehatan Kim Jong-un.”
Sumber Cina lainnya mengatakan Korut baru-baru ini meminta test kit Covid-19 kepada Beijing. Sebelumnya, Korut juga meminta masker, dan peralantan pelindung diri.
Muncul dugaan Pyeongyang serius menangani wabah virus korona, kendati secara resmi tidak mengakui adanya kasus terjangkit.
Gambar-gambar satelit yang dirilis situs 38 North, yang memonitor Pyeongyang, juga tidak memperlihatkan apa-apa kecuali kareta api khusus Kim Jong-un yang terparkir di Kompleks Wonsan.
Intelejen Korsel sejauh ini tidak mengkonfirmasi kondisi Kim Jong-un. Sedangkan Radio Pemerintah Korut mengatakan sang pemimpin mengirim pesan penghargaan kepada pekerja yang membangun fasilitas Samjiyon di Propinsi Ryanggang.