RABAT-Dengan pertimbangan jumlah kasus Covid-19 masih tinggi, Dewan pemerintah Maroko memperpanjang lockdown (penguncian wilayah) hingga 20 Mei.
Perpanjangan lockdown pada Minggu (19//4/2020), dimaksud untuk menekan penyebaran Covid-19 karena jumlah kasus positif Covid-19 saat ini mencapai 2670 kasus dengan angka kematian 137 kasus sementara angka sembuh sebanyak 298 kasus. Jumlah penduduk Maroko sendiri sekitar 34 juta.
Angka kasus positf Covid-19 semakin meningkat secara significant sejak Jumat (17/4/2020) dimana terjadi penambahan 281 kasus dalam tempo 24 jam. Lokasi penambahan kasus positif berada di tiga kota, yakni Casablanca, Fez, dan Marrakesh khususnya pada bidang-bidang industri dan produksi.
Baca juga: India Perpanjang Lockdown Hingga 3 Mei
Pemerintah Kerajaan Maroko menginstruksikan untuk lockdown (penguncian) sejak bulan Maret dan berakhir 19 April ini namun diperpanjang lagi.
Dikutip Reuters, Maroko telah menerapkan lockdown sejak 20 Maret. Otorita setempat hanya mengijinkan warga kelua rumah untuk berbelanja makanan dan obat-obatan.
Sekolah, masjid, dan toko yang tak menyediakan kebutuhan pokok, ditutup. Termasuk juga tempat-tempat umum seperti restoran, kafe-kafe, bioskop, pemandian umum, lapangan, dan taman-taman.
Baca juga: Stasiun Luar Angkasa Internasional Rusia Terancam Terpapar Covid-19.
Hanya karyawan-karyawan yang bekerja pada perusahaan pada sektor kebutuhan utama yang diijinkan meninggalkan rumah.
Maroko memberikan berbagai bantuan kepada warganya, mulai dari memberi kompensasi pada pekerja, kemudian penangguhan pajak dan pinjaman kepada usaha kecil.
Maroko melengkapi aturan lockdown dengan kewajiban bagi warganya untuk mengenakan masker. Dan ancaman denda dan hukuman penjara yang melanggar.
Maroko merupakan negara Afrika dengan keunggulan destinasi wisata. Destinasi wisata Maroko selalu masuk dalam daftar liburan traveler.
Baca juga: Berhasil Tekan Jumlah Kasus Baru, Australia Belum Akan Buka Lockdown
Di Maroko dapat ditemui jalan dengan nama presiden RI pertma Soekarno. Namaya Rue Soekarno atau Zankat Soekarno atau Jalan Soekarno berada tepat di depan Bank Al Maghreb. Hal itu terjadi karena kedekatan pemerintah Maroko dengan Presiden RI pertama, Soekarno.
Karena hubungan erat Indonesia dan Maroko sejak kepemimpinan Soekarno pula, warga Indonesia tak membutuhkan visa untuk masuk ke Maroko.
Bila kita berkunjung ke Maroko akan kita temui kota tua dengan banyak sekali kedai kopi dan bangunan serba merah dengan benteng yang mengelilingi kota. Penduduk Maroko menggunakan bahasa Arab dan Prancis dalam kegiatan sehari-hari.
(tvl)