- Di New York, Dubes Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya menyeru penarikan pasukan Rusia dari Donetsk.
- Rusia mengatakan pengerahan pasukan ke Donetsk dalam misi menjaga perdamaian.
JERNIH –– Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan tindakan Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk adalah pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.
“Pengakuan itu dapat berarti penarikan sepihak Rusia dari Perjanjian Minsk dan mengambaikan keputusan Normandy Four,” kata Presiden Zelensky dalam siaran pers yang diterima jernih.co.
Menurut Presiden Zelensky, pengakuan itu juga berarti melegalkan kehadiran pasukan Rusia di Donbas. Sebelumnya, pasukan Rusia berada di Donbas sejak 2014 dengan status ilegal.
“Ini merusak upaya damai dan menghancurkan format negosiasi,” kata Presiden Zelensky. “Kami membahas situasi ini dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden AS Joe Biden, PM Inggris Boris Johnson, dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel. Saya juga berendana melakukan percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.”
Pada saat yang sama surat kabar Inggris Daily Mail melaporkan Rusia mengerahkan tank, kendaraan lapis baja, dan 10 ribu pasukan ke Donetsk atas perintah Presiden Vladimir Putin. Pengerahan terjadi tak lama setelah Kremlin mengakui Republik Rakyat Donbass (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Pihak Rusia mengatakan pengerahan pasukan ke Donetsk dalam misi menjaga perdamaian. Pers Inggris mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah dimulai.
Menghadapi situasi ini, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina berkomitmen untuk penyelesaian politik-diplomatik dan tidak menyerah pada provokasi.
“Kami dapat dengan jelas membedakan antara provokasi dan serangan pasukan agresor,” kata Presiden Zelensky. “Kebenaran ada di pihak kami, dan kami tidak akan pernah menyembunyikan kebenaran dari Anda.”
Di New York, Dubes Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan Kiev menginginkan perdamaian dan berkomitmen penyelesaian politik dan diplomatik.
“Kami menuntut Rusia kembali ke meja perundingan. Kami mengutuk perintah pengerahan pasukan pendudukan tambahan Rusia ke wilayah Ukraina,” kata Dubes Kyslytsya. “Kami menuntut penarikan segera dan lengkap yang dapat diverifikasi atas pasukan pendudukan.”