Site icon Jernih.co

Tiga Dokter Terinfeksi, Cina Lockdown Wilayah Jia

Henan — Wabah Covid-19 belum usai di Cina. Jia, sebuah kabupaten berpenduduk 600 ribu di Propinsi Henan, dinyatakan terkunci setelah tiga dokter dinyatakan terinfeksi.

South China Morning Post (SCMP) melaporkan Jia terletak tak jauh dari kota Pingdingshan. Kota ini nyaris tak terdengar selama puncak wabah di Wuhan, dan sekujur Propinsi Hubei.

Kini, Jia menyita perhatian publik sekujur Cina setelah pemeirntah Propinsi Henan memutuskan mengunci wilayah itu. Warga dilarang keluar rumah, kecuali keperluan mendesak.

Baca Juga:
— Cina Laporkan 36 Kasus Baru, Tujuh Meninggal
— Angka Kematian Akibat Covid-19 di Cina Meragukan
— Kini, Cina Menambang Uang dari Pandemi Covid-19

Jam malam diberlakukan, dengan petugas berpatroli di jalan-jalan. Informasi ke penduduk disampaikan lewat mikroblog resmi pemerintah.

Semua bisnis ditutup, kecuali utilitas, pemasok medis, logistik, dan perusahaan pengolahan makanan. Semua toko tutup, kecuali supermarket.

Seluruh hotel ditutup, yang memungkinkan warga dari luar tidak bisa bermalam. Hanya apotek dan pompa bensin yang masih dibiarkan beroperasi.

Wang Xiao, seorang penduduk di salah satu desa di Jia, mengatakan aparat desa memberi tahu informasi penguncian pada Rabu. Aparat juga mendesak warga membeli kebutuhan sehari-hari, dan bersiap menghadapi isolasi.

“Saya khawatir. Rumah sakit hanya dua kilometer dari rumah saya, dan saya tidak tahu berapa kasus terkonfirmasi,” katanya.

Wang hanya tahu dari media bahwa ada tiga kasus infeksi dilaporkan sejak Minggu. Seorang dokter bermarga Liu, menurut laporan media, positif terjangkit virus.

Liu kembali dari Wuhan, Januari 2020 lalu, dan kembali bekerja seperti biasa di rumah sakit setelah menyelesaikan dua pekan isolasi diri.

Belakangan diketahui Liu adalah pengidap virus tanpa gejala. Ia menularkan virus ke dua rekannya di rumah sakit, dan mantan teman sekelasnya.

Ini diketanui setelah ketiganya menjalani tes, Minggu lalu.

Propinsi Henan terletak di utara Propinsi Hubei — tempat wabah berkembang. Saat puncak wabah terjadi, Henan seolah terlindung. Hanya ada selusin kasus, dan tanpa kematian.

Wang Jun, seorang pengusaha, layak senang karena terus berbisnis dan menghasilkan uang. Kini, dia gugup menghadapi penguncian.

“Sebelumnya hanya desas-desut bahwa ada orang terinfeksi,” katanya. “Kini semua tahu para dokter terinfeksi, dan kehidupan kami sehari-hari terpengaruh.”

Exit mobile version