Site icon Jernih.co

Tiga Strategi Giona-Subhan Menjaga Kerukunan Kendari: Kolaborasi, Identifikasi, Implementasi

KENDARI – Giona Nur Alam dan Subhan, pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Kendari, menawarkan tiga langkah konkret untuk menjaga kerukunan masyarakat ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra), yaitu kolaborasi, identifikasi, dan implementasi.

“Ini rumus jitu,” kata Giona dalam debat kandidat perdana yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kendari di Claro Hotel, Rabu 30 Oktober.

Kendari, menurutnya, dihuni beragam etnis, budaya dan agama. Kerukunan antar penghuni Kendari hanya bisa dilakukan dengan pendekatan inklusif. Ajak setiap masyarakat berkolaborasi, dan terapkan respon cepat ketika terjadi friksi.

“Keterlibatan semua elemen akan menciptakan keseimbangan sosial,” katanya.

Kolaborasi, Identifikasi, Implementasi

Menurut Giona, untuk menghadapi tantangan dalam menjaga kerukunan di tengah kemajemukan, semua pihak harus terlibat. Dalam pandangannya, para akademisi, tokoh budaya, dan perwakilan dari setiap etnis perlu menciptakan dialog terbuka yang memungkinkan seluruh aspirasi masyarakat terwakili. Kolaborasi ini diharapkan bisa meminimalisir ketegangan dan menguatkan rasa persatuan di Kendari.

Giona menekankan bahwa pemerintah memiliki peran krusial sebagai fasilitator yang proaktif dalam mengidentifikasi potensi permasalahan yang dapat mengancam kerukunan masyarakat. “Pemerintah harus memiliki sistem untuk segera mengidentifikasi akar dari setiap masalah yang muncul dan berpotensi mengganggu harmoni sosial,” kata Giona.
Pendekatan ini mengutamakan respons cepat agar potensi masalah tidak berlarut-larut dan dapat diatasi sebelum memicu konflik lebih lanjut. Setelah merumuskan solusi, pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan perlu memastikan kebijakan berjalan efektif dan membawa dampak nyata.

Giona menyatakan, “Kebijakan penguatan kerukunan harus dikawal secara serius agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat.” Implementasi yang terukur dan diawasi oleh semua pihak diyakini akan menciptakan lingkungan yang kondusif dan meningkatkan kualitas hidup di Kendari.

Data menunjukkan bahwa kerukunan antarwarga di wilayah multietnis dapat meningkatkan kesejahteraan dan keamanan sosial. Riset menunjukkan bahwa kota yang memiliki program toleransi dan inklusi yang aktif cenderung mengalami penurunan angka konflik hingga 30 persen.

Pendekatan yang digagas Giona-Subhan ini diharapkan bisa memberikan dampak serupa, mewujudkan Kendari sebagai kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur tetapi juga rukun dan harmonis dalam keberagamannya.

Dengan strategi yang menyeluruh ini, Giona dan Subhan berkomitmen menjadikan kerukunan masyarakat sebagai fondasi yang kokoh untuk menjadikan Kendari sebagai kota berkelas dan contoh bagi daerah lain. []

Exit mobile version