Site icon Jernih.co

Varian Covid-19 Baru AY.23 di Singapura Berasal dari Indonesia

Varian Delta yang asli B.1.617.2 masuk ke Indonesia lalu bermutasi menjadi AY.23 dan jadi subvarian yang dominan di Indonesia dan menyebar ke luar, salah satunya Singapura.

JERNIH – Singapura tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian Virus Corona AY.23 yang dominan di Singapura berasal dari Indonesia.

“Singapura itu AY.23 pasti dari Indonesia asalnya,” kata Budi dalam webinar kesehatan yang diadakan PKS, Sabtu (13/11/2021). Varian AY.23 merupakan mutasi dari varian Delta asli, yaitu B.1.617.2, yang banyak ditemukan di Indonesia.

“Varian Delta yang asli B.1.617.2 masuk ke Indonesia lalu bermutasi menjadi AY.23 dan menjadi subvarian yang dominan di Indonesia dan menyebar ke luar, salah satunya Singapura,” kata dia. Dikatakan, pemerintah rutin melakukan genome sequencing secara rutin terhadap varian-varian Delta.

Singapura melaporkan 2.069 kasus baru Covid-19 pada Senin (15/11/2021) siang, dengan tambahan delapan orang meninggal akibat komplikasi akibat virus corona. Para korban tewas berusia antara 71 dan 96 tahun. Semuanya memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya. Kementerian Kesehatan (MOH) Singapuraa tidak merinci kondisi ini.

Ini menjadikan jumlah kematian Singapura menjadi 594. Jumlah kasus baru yang dilaporkan pada hari Senin naik dari 1.723 infeksi yang dilaporkan pada hari Minggu. Tingkat pertumbuhan infeksi mingguan adalah 0,94, lebih rendah dari 0,97 yang dilaporkan pada hari Minggu. Ini mengacu pada rasio kasus komunitas selama seminggu terakhir selama seminggu sebelumnya.

Menkes menambahkan, Indonesia juga beruntung karena sudah melampaui puncaknya varian Delta, sehingga imunitas masyarakat sudah ada. Pemerintah lanjut Menkes, justru mengkhawatirkan varian AY.4.2 di Inggris. Kendati begitu, merujuk pada mutasi yang terjadi Inggris atau genomic-nya, Budi menyebut bahwa AY.4.2 sudah terjadi pada AY.23 dan AY.24 di Indonesia. “Insya Allah kita harusnya relatif lebih tahan,” ujarnya.

Merunut pengalaman saat gelombang kenaikan kasus Covid-19 pertama dan kedua, Budi mengatakan bahwa pemerintah sudah menjaga semua pintu masuk kedatangan luar negeri. Jika sebelumnya hanya memperketat bandar udara, kini pemerintah memperketat penjagaan di 5 bandar udara, 9 pelabuhan, dan 4 kedatangan di jalur darat. “Dari udara masuknya banyak dari Soekarno Hatta, pelabuhan laut dari Batam, darat dari Entikong. Itu tempat-tempat entry perbatasan yang kita jaga dengan kuat,” kata Budi Gunadi. [*]

Exit mobile version