Menurut Soerya sebagai makhluk beragama, shalat merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar meski tengah menjalankan tugas. Ia juga berharap hati menjadi lebih tenang dalam menjalankan tugas.
JERNIH-Ada pemandangan menyentuh dan menarik perhatian massa pengunjukrasa yang tengah melakukan aksi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Kamis (
Para pengunjukrasa yang menolak disahkannya Undang-undang Omnibuslaw Cipta, melihat sejumlah anggota Dalmas Direktorat Samapta Polda Kalsel melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur berjamaah.
Bahkan karena dalam kondisi tugas di lapangan, mereka shalat hanya beralaskan rompi juga kardus ditengah cuaca terik. Kondisi dan suasana yang tidak nyaman tersebut nampak tidak mengurangi kekhusukan Shalat mereka.
Shalat yang berlangsung di tengah jalan tersebut dipimpin langsung AKBP Toetoes Soerya Wahyoedi yang saat ini menjabat Ps. Wadir Samapta Polda Kalsel.
Bagi Soerya, sebagai makhluk beragama, shalat merupakan kewajiban yang tidak dapat ditawar meski tengah menjalankan tugas.
“Meski ditengah tugas untuk mengamankan jalannya penyampaian aspirasi, kita tetap tidak boleh melupakan kewajiban sebagai umat beragama,” kata Soerya menerangkan alasanya mengajak anggotanya untuk shalat berjamaah.
Soerya juga menambahkan bahwa dengan melaksanakan shalat diharapkan hati menjadi lebih tenang dalam menjalankan tugas.
“Kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan kemudahan dalam bertugas, semoga penyampaian aspirasi ini berakhir dengan damai,” kata Soerya menambahkan.
Tindakan Soerya menjalankan shalat tersebut menyentuh hati sebagian peserta aksi unjukrasa, terlihat sejumlah mahasiswa juga turut menjadi makmum dalam shalat Dzuhur yang diimami Soerya. (tvl)