“Dunia butuh lebih dari tiga bulan untuk mencatatkan adanya satu juta infeksi virus, tetapi satu juta kasus terbaru datang hanya dalam delapan hari,” kata Tedros pada Senin (22/6) melalui konferensi video untuk World Government Summit yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab.
DUBAI—Direktur Eksekutif Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesu, memperingatkan para pemimpin dunia tidak seharusnya mempolitisasi pandemi coronavirus, melainkan harus bersatu untuk melawannya. Dia mengingatkan warga dunia bahwa pandemi Covid-19 masih terus berkembang dan mencatatkan rekor baru infeksi harian.
Komentar Tedros –yang kerap dikritik Presiden AS Donald Trump, itu muncul ketika jumlah infeksi baru dilaporkan melonjak di Brasil, Irak, India dan beberapa negara bagian di selatan dan barat AS. Peningkatan kasus itu sempat membuat rumah-rumah sakit setempat tegang.
“Dunia butuh lebih dari tiga bulan untuk mencatatkan adanya satu juta infeksi virus, tetapi satu juta kasus terbaru datang hanya dalam delapan hari,” kata Tedros pada Senin (22/6) melalui konferensi video untuk World Government Summit yang digelar di Dubai.
Dia mengatakan, dunia mencatat lebih dari 183 ribu kasus virus korona baru pada hari Minggu (21/6) saja. Catatan itu merupakan rekor catatan infeksi sehari sejak wabah mulai merebak Desember 2019 lalu. “Tentu saja jumlahnya meningkat karena epidemi berkembang di sejumlah negara berpenduduk besar pada saat yang sama dan di seluruh dunia,” kata ahli kedaruratan utama WHO, Mike Ryan.
“Beberapa peningkatan itu mungkin disebabkan oleh meningkatnya pengujian. Negara-negara seperti India telah menguji lebih banyak. Tapi kami tidak percaya bahwa ini semata fenomena pengujian,”kata dia.
Berdasarkan catatan yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins, lebih dari sembilan juta orang telah terinfeksi virus Corona di seluruh dunia, dengan lebih dari 469 ribu orang meninggal. Para ahli mengatakan angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena pengujian yang dilakukan selama ini begitu terbatas dan adanya kasus-kasus tanpa gejala.
“Pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa, memang, dunia tidak siap,” kata Tedros. “Secara global, pandemi ini masih terus meningkat.”
Tedros tidak pernah menyebut nama Trump atau fakta bahwa ia bertekad untuk menarik Amerika Serikat keluar dari WHO. Tetapi peringatannya tentang “tidak mempolitisasi” pandemi, tampaknya merujuk kepada presiden AS yang kadang bertingkah tak lazim itu.
“Ancaman terbesar yang kita hadapi sekarang bukanlah virus itu sendiri, namun lebih pada kurangnya solidaritas global dan kepemimpinan global,” katanya. “Kita tidak bisa mengalahkan pandemi ini dengan dunia yang terpecah belah.”
Berbagai perusahaan farmasi di seluruh dunia berlomba untuk menemukan vaksin guna melawan Covid-19, dan ada perdebatan sengit tentang bagaimana memastikan bahwa vaksin didistribusikan secara adil.
Berbicara kemudian dalam konferensi itu, Utusan Khusus WHO untuk Covid-19, Dr David Nabarro, mengatakan, dirinya yakin akan perlu sampai dua setengah tahun sampai ada vaksin untuk semua orang di dunia. “Bahkan jika ada kandidat (vaksin) pada akhir tahun ini, tes keamanan dan kemanjuran akan memakan waktu,” kata dokter Inggris itu. “Kemudian perlu pula upaya untuk memproduksinya secara besar-besaran, sehingga semua orang di dunia bisa mendapatkannya, sebelum kemudian mengatur program vaksinasi.”
Dia kemudian menambahkan, “Saya ingin (pikiran) itu terbukti salah.” [Sydney Morning Herald]