Site icon Jernih.co

Prancis: Rusia Pura-pura Berunding

JERNIH — Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Rusia pura-pura berunding sambil mengejar target invasinya ke Ukraina.

“Kami masih menghadapi logika Rusia yang membuat tuntutan maksimal sambil mengintensifkan serangan, dan ingin Ukraina menyerah,” kata Le Drian kepada surat kabar Le Parisien yang dikutip Kyiv Post.

Menurut Le Drian, Rusia melakukan hal serupa di Grozny, ibu kota Republik Chechnya, dan Aleppo — kota yang kuasai pemberontak anti-Bashar Assad di Suriah.

BACA JUGA:

“Ada tiga elemen tipikal Rusia; pemboman tanpa pandang bulu, koridor kemanusiaan yang dirancang untuk menuduh pihak lain gagal menghormati mereka, dan tidak ada tujuan selain berpura-pura berunding,” kata Le Drian.

Ukraina melakukan sebaliknya, yaitu melakukan pembicaraan secara bertanggung jawab dan dengan pikiran terbuka.

Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu 26 Maret, menolak proposal Kremlin agar tetangganya menjadi negara netral seperti Swedia dan Austria. Presiden Zelensky mengatakan pihaknya membutuhkan jaminan keamanan yang ketat.

Mikhailo Podolyak, juru runding Ukraina, mengatakan rancangan rencana 15 poin yang diterbitkan Financial Times mewakili posisi Rusia, Ukraina memiliki posisi sendiri.

Le Drian juga mengatakan pengiriman bantuan Eropa ke Ukraina tidak akan terhalang ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebelumnya Putin mengatakan akan menyerang konvoi bantuan atau melepas senjata nuklirnya.

“Eskalasi retoris tentang nuklir adalah kebiasaan Presiden Putin,” katanya. “Untuk saat ini adalah masalah mendesak, yaitu gencatan senjata, gencatan senjata, gencatan senjata, dan Rusia menolak.”

Jadi, lanjut Le Drian, sanksi akan diintensifkan dengan cara yang ditentukan sampai Putin menyadari harga melanjutkan konflik sangat tinggi.

Exit mobile version