Kashmir –– Seorang pria usia 70 tahun pura-pura mati untuk menghindari penguncian Kashmir, dan melakukan perjalanan dengan menumpang ambulans.
Hakim Din, pria tua itu, menderita cedera ringan di kepala. Ia dibawa ke RS Jammu, namun pengemudi ambulans menyarankannya pura-pura mati untuk melewati pos pemeriksaan.
Din tidak sendiri. Ia ditemani tiga lelaki yang ingin kembali ke Poonch, wilayah Kashmir yang dikuasai India, dan dekat perbatasan Pakistan.
Keempatnya menempuh 160 mil dengan ambulan, melewati banyak pos pemeriksaan. Di pos pemeriksaan, sopir memperlihatkan sertifikat kematian palsu dari rumah sakit.
“Di pos pemeriksaan terakhir sebelum mereka sampai di rumah, ambulans dihentikan,” kata Ramesh Angral, Inspektur Polisi Kashmir, seperti dikutip kantor berita AFP.
“Seorang polisi mengetahui pria berbaring dan tertutup di ambulan tidak mungkin mati,” lanjutnya.
Polisi masuk ke dalam ambulans dan memeriksa. Hakim Din sehat-sehat saja. Ia dan tiga orang yang menyertainya ditangkap, dan menghadapi dakwaan menipu serta menentang larangan pemerintah.
India memberlakukan penguncian 21 hari untuk menekan penyebaran virus korona. Setiap orang di dalam kota, terutama yang bekerja serabutan, berusaha keluar kota dan pulang kampung.
Seluruh transportasi ditutup. Penduduk tidak boleh keluar. Yang nekad berjalan kaki ratusan kilometer untuk sampai ke kampung halaman.
Hakim Din telah tua. Ia tidak mungkin berjalan kaki, dan tidak menampik gagasan pura-pura mati yang disarankan sopir ambulans.