- Virus korona kini muncul di Sanmin, salah satu pemukiman kumuh di Wuhan.
- Awalnya satu. Lalu 5.000 peduduki menjalani tes. Ditemukan lima.
- Kini seluruh penduduk di permukiman kumuh Wuhan harus menjalani tes, pendatang, dan yang baru datang.
Wuhan — Sebanyak 14 juta penduduk Wuhan, kota di Propinsi Hubei dan tempat munculnya virus korona, diperintahkan menjalani menjalani tes lagi menyusul temuan klaster baru Covid-19.
Markas Besar Pencegahan Epidemi Covid-19 Wuhan menginstruksikan semua distrik menyusun rencana pengujian nukleat selama sepuluh hari, dan menyerahkannya Selasa 17 Mei 2020.
Pengujian harus mencakup seluruh penduduk tetap, pendatang, serta siapa pun baru tiba di kota. Namun taget pengunjian adalah penduduk di pemukiman padat.
Tindakan ini belum terjadi, dan harus dilakukan menyusul laporan enam kasus virus korona baru di Sanmin, sebuah kelompok permukiman padat penduduk.
Enam kasus ini yang kali pertama muncul sejak 3 April, atau ketika kota itu dinyatakan bebas Covid-19 dan penguncian diperlonggar.
Seorang warga Sanmin, pria berusia 89 tahun, menunjukan gejala pada awal Maret tapi tidak dikonfirmasi dengan tes lanjutan hingga Sabtu pekan lalu.
Ketika pengujian terhadap pria usia 89 itu dilakukan, pihak berwenang segera mengumumkan adanya kasus baru. Saat itu juga 5.000 penduduk Sanmin diharuskan menjalani pengujian, dan lima kasus lagi terungkap.
Zhang Yuxin, sekretaris Partai Komunis yang bertanggung jawab atas wilayan Sanmin, dipecat karena dianggap salah kelola.
Profesor epidemiologi Tiongkok yang menolak disebut jadi dirinya mengatakan kepada South China Morning Post bahwa pengujian skala besar diperlukan untuk mencegah gelombang infeksi baru.
“Kasus-kasus baru di Wuhan menunjukkan ada risiko nyata terjadinya gelombang kedua penularan di masyarakat, oleh pembawa asimptomatik atau gejala ringan,” katanya. “Bagimana pun wabah Covid-19 dimulai dari sedikit orang.”
Pengujian skala luas, katanya, membantu menemukan operator tersembunyi dan menghilangkan risiko.
Wang Zhonglin, kepala Partai Komunis Wuhan, mengatakan kota harus memperluas rejim pengujian serta memusatkan proses.
Wuhan sejauh ini telah melakukan satu juta pengujian nukleat pada 29 April. Wang mengatakan kepada surat kabar Changjiang bahwa yang harus disadari adalah pencapaian selama ini bukan kemenangan yang menentukan, dan menurunkan peringkat tanggap darurat tidak berarti menurunkan peringkat pertahanan.
Wuhan melaporkan 50.339 kasus Covid-19, dengan 3.890 kematian, sejak Desember 2019. Cina mengunci Wuhan dan Propinsi Hubei, 23 Januari sampai 8 April, dan membatasi ruang gerak penduduk.
Dirk Pfeiffer, profesor epdemiologi Universitas Hong Kong, mengatakan rencana menguji populasi Wuhan adalah langkah positif, dan segala pengujian dapat diperbaiki.
“Semakin banyak kasus ditemukan akan semakin barik,” katanay.
Namun, katanya, tes diagnostik akan menghasilkan beberapa negatif dan positif palsu. Jadi, tes itu juga akan kehilangan sejumlah kecil orang terinfeksi.