Site icon Jernih.co

Karyawan Terjangkit Virus, Amazon Bikin Alat Tes Covid-19

New York — Amazon mengembangkan alat tes Covid-19, dan segera mengujinya ke sejumlah kecil karyawan. Jeff Bezos, sang pemilik Amazon, dipastikan akan menjadi satu-satunya orang terkaya di dunia.

Dalam suratnya ke pemegang saham, CEO Jeff Bezos menulis; “Masyarakat membutuhkan kapasitas pengujian yang jauh lebih besar daripada yang tersedia saat ini.”

Bezos mengatakan telah mengumpulkan tim karyawan Amazon dari berbagai unit membuat alat tes Covid-19. “Kami tidak yakin bisa mencapainya, tapi patut dicoba. Kami akan membagikan apa yang kami pelajari,” tulis Bezos, dan dikutip CNN.

Baca Juga:
— Covid-19 Bikin Jeff Bezos Makin Kaya dan Kikir
— Politik Segregasi Agama di Tengah Wabah Covid-19 di India
— Menyedihkan, Masjid Al Aqsa Ditutup Sepanjang Ramadhan

Amazon akan segera menguji alat tes kepada sejumlah kecil karyawan. Perusahaan juga akan fokus pada keselamatan tenaga kerja global Amazon, setelah menghadapi aksi protes dari dalam.

Amazon dan Bezos menghadapi kritik keras dari banyak pihak. Sejak pandemi Covid-19, kekayaan Bezos bertambah 11 ribu dolar per detik, tapi hanya menyumbang 100 juta dolar AS untuk memberi makan penduduk miskin AS.

Sebanyak 75 pekerja Amazon terpapar virus korona. Dua karyawan sempat mengkritik manajemen, yang tidak melakukan tindakan apa pun untuk melindungi karyawan dari serangan virus. Amazon memecat dua karyawan itu.

Terakhir, karyawan Amazon di Washington, California, dan New York, mogok untuk mendesak manajemen menutup fulfillment center dan melakukan pembersihan. Protes muncul setelah sejumlah karyawan terpapar virus.

Pemogokan juga terjadi ketika karyawan dipaksa menjaga gudang terbuka di seluruh AS, setelah Amazon membuat 150 perubahan di jaringan operasi Whole Foods.

Bagi Amazon, Covid-19 adalah peluang menggelembungkan omset usaha. Ketika semua perusahaan memecat, atau memotong gaji karyawan sampai 60 persen, Bezos menambah 200 ribu karyawan.

Amazon menangguhkan 6.000 akun penjual di seluruh dunia dari platform-nya, untuk mencari harga murah barang-barang penting. Mereka juga menghapus 500 ribu listing untuk mendongkrak harga, dan meningkatkan pelaporan kenaikan harga kepada pihak berwenang.

Exit mobile version