Di Yaman utara, pasukan yang didukung Arab Saudi menderita kekalahan besar
JERNIH– Gerakan Ansarallah, bagian dari kelompok perlawanan Houthi, mengancam akan menyerang Tel Aviv dengan segala cara, bila negara Zionis itu ikut campur dalam perang Yaman. Sebagaimana diketahui, hubungan Israel dengan negara-negara Arab, terutama Uni Emirat Arab, Bahrain dan Arab Saudi, tengah dalam masa-masa bulan madu.
Pernyataan tersebut dikeluarkan kelompok Ansharallah sebagai respons atas pernyataan juru bicara militer Israel, yang menyatakan negaranya mengharapkan serangan Iran dari Yaman atau Irak. Juru bicara militer negara Zionis itu juga mengulas kemungkinan pengembangan drone dan rudal pintar Teheran di kedua negara, yang akan mampu mencapai Tel Aviv.
Deputi Urusan Keamanan dan Pertahanan di Pemerintahan Keselamatan Nasional yang dibentuk Al-Ansarallah di Sanaa, Letnan Jenderal Jalal Al-Ruwaishan, mengatakan melalui jaringan tv Al-Masirah, bahwa “pernyataan Israel, musuh kami, tentang Yaman itu bertujuan untuk meyakinkan negara boneka ini.”
Dia menekankan bahwa pemimpin revolusi sebelumnya mengumumkan bahwa kami akan menyerang target sensitif di entitas musuh (Israel) jika dia melakukan kebodohan terhadap Yaman. “Kami telah membuktikan kelayakan kemampuan militer kami,” kata Jenderal Jalal.
Menurut Jalal, pihaknya selama enam tahun ini telah menghadapi agresi yang mengancam keamanan nasional mereka. “Selama itu kami mampu bertahan dan teguh di darat, laut, dan udara,” kata dia.
Jalal Al-Ruwaishan menyatakan, sejak awal Israel telah terlibat dalam koalisi menggempur Suku Houthi yang dipimpin Arab Saudi tersebut, meski tidak langsung.
“Zionis secara logistik telah mendukung aliansi sejak awal agresi, tetapi sekarang mereka mencoba mengancam dan menemukan pembenaran untuk membantu langsung negara-negara boneka, sehingga mereka dapat maju secara militer,” kata dia. [Al Masdar News]