LONDON-Kabar gembira datang dari London. Kondisi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikabarkan semakin membaik pada Rabu (8/4/2020). Jhonson dilarikan ke RS St Thomas dan langsung masuk ruang perawatan intensif (ICU) karena demam yang semakin tinggi akibat terinfeksi Covid-19.
Juru bicara resmi Johnson menyebut saat ini Jhonson sudah stabil dan sudah semakin membaik setelah mendapat perawatan intensif dari dokter.
Dilansir AFP, Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak menyatakan kondisi Johnson saat ini mulai membaik dan tubuhnya juga merespons pengobatan yang diberikan tim medis.
Baca juga: Di Inggris, Gara-Gara Hoak 5G Disebut Sumber Convid-19 BTS Nya Dibakar
“Yang terbaru dari rumah sakit adalah bahwa kondisi perdana menteri saat ini masih berada di ICU dan kondisinya membaik,” kata Sunak seperti mengutip AFP.
Bahkan, kata Sunak menambahkan, Jhonson sudah duduk di tempat tidur.
“Dia sudah bisa duduk di tempat tidur dan merespons tim medis yang merawatnya,” kata Sunak menambahkan.
Jhonson dilarikan ke rumah sakit setelah menjalani isolasi mandiri dikediamannya selama 10 hari. Ketika dilarikan ke rumah sakit, Jhonson dikabarkan dalam kondisi sulit bernafas.
Baca juga: PM Inggris Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Sepuluh Hari Isolasi Mandiri
Pria berusia 55 tahun itu dipindahkan ke ICU dan sempat menggunakan bantuan oksigen untuk bernapas.
Selama Jhonson dirawat, pemerintahan Inggris untuk sementara dijalankan oleh Menteri Luar Negeri Dominic Raab.
“PM telah meminta Menteri Luar Negeri Dominic Raab untuk mewakili dia jika diperlukan,” demikian keterangan kantor PM Inggris di Downing Street, seperti dilansir AFP, Selasa (7/4/2020).
Baca juga: Kabar Gembira Dari London, Pangeran Charles Sembuh Dari Covid-19
Bebarapa tokoh Inggris dikabarkan terpapar Covid-19. Selain Jhonson, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock serta pewaris takhta kerajaan, Pangeran Charles, juga telah terinfeksi virus corona. Saat ini keduanya dikabarkan kondisinya sudah membaik.
Pemerintah Inggris sejak 23 Maret telah menerapkan lockdown selama tiga pekan ke depan untuk menekan penularan Covid-19.
Data yang dirilis John Hopkins University hingga saat ini ada 61.474 pasien positif virus corona. Sekitar 329.329 orang dinyatakan sembuh dan 88.415 meninggal.
(tvl)