Site icon Jernih.co

Tak Bisa Mengakses Pelajaran Via Online, Bocah India Bunuh Diri

Delhi — Devika Balakrishnan, bocah perempuan usia 14 tahun dari kasta Dalit, bunuh diri akibat tidak bisa mengakses pelajaran sekolah secara online. Ratusan rekannya menggelar aksi protes.

Balakrishnan, putri seorang pekerja harian lepas di selatan negara bagian Kerala, ditemukan tewas dekat rumahnya, Senin lalu, atau hari pertama tahun ajaran baru.

Media lokal memberitakan remaja itu meninggalkan rumah Senin sore. Tubuhnya ditemukan terbakar di tempat sepi, dengan satu botol kosong di dekat butuhnya.

Polisi memastikan botol kosong itu sebelumnya berisi minyak tanah. Balakrishnan diyakini mengakhiri hidup dengan membakar diri.

NDTV melaporkan ayah gadis itu kesulitan mengatasi keluhan sang putri, yang harus mengikuti pelajaran secara online. Mereka punya televisi, tapi rusak, dan keluarga tak punya uang untuk memperbaikinya.

“Saya tidak mampu membeli smartphone,” ujar ayah Balakrishnan. “Saya memberikan opsi, mendatangi rumah teman dan numpang belajar.”

Kasta Dalit, sebelumnya disebut kasta tak tersentuh, adalah komunitas tidak mampu. Mereka sangat terpukul ketika pemerintah India menerapkan penguncian di seluruh negeri.

Ibu gadis itu baru saja melahirkan beberapa pekan lalu, saat keluarganya terpukul secara finansial.

Aksi Protes

Kematian Balakrishnan tidak hanya ditangisi rekannya tapi juga memicu aksi protes mahasiswa, yang menyoroti ketidak-setaraan terhadap murid-murid miskin mendapatkan akses belajar online.

“Tindakan pemerintah menempatkan siswa miskin di bawah tekanan dan tekanan,” kata Abhijith KM, ketua Serikat Pelajar Kerala.

“Seharusnya, siswa miskin dapat memperoleh komputer lewat pinjaman bebas bunga, untuk menghindari kasus serupa di masa depan,” lanjut Abhijith KM kepada kantor berita Reuters lewat sambungan telepon.

Serikat Pelajar Kerala menggelar protes di semua distrik, tapi membatasi pengunjuk rasa hanya 50 orang untuk mematuhi aturan jarak sosial.

Polisi mengatakan mereka menggunakan pentungan untuk membubarkan pengunjuk rasa di Distrik Malappuram Utara — tempat asal korban.

Abdul Kareem, kepala polisi Malappuram, mengatakan seorang petugas terula ketika 28 mahasiswa mencoba memasuki kantor pendidikan distrik.

India melonggarkan penguncian, tapi sekolah belum dibuka kembali. Kerala memulai tahun akademik Senin lalu dengan pelajaran untuk empat juta siswa lewat televisi dan online.

Pengunjuk rasa menuduh pemerintah tidak memeriksa apakah semua siswa memiliki sarana untuk mengakses pelajaran.

Menteri Pendidikan Kerala mengatakan kesedihan mendalam atas kematian Balakrishnan, dan memerintahkan investigasi.

Kematian Balakrishnan adalah ironi. Kerala adalah negara bagian dengan setengah penduduknya memiliki akses internet, menurut laporan Internet and Mobile Association of India tahun 2018.

Kerala juga memiliki tingkat penggunaan internet tertinggi oleh wanita.

Exit mobile version