Kiev bahkan mengizinkan Paspampres membawa peluru dengan jumlah tanpa batas.
JERNIH-Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyiapkan berbagai peralatan khusus demi menjamin keselamatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Ukraina dan Rusia.
Kunjungan Presiden Jokowi kali ini berbeda dengan kunjungannya ke luar negeri lainnya karena Presiden Jokowi mengunjungi negara yang sedang mengalami konflik senjata.
Adapun peralatan khusus yang disiapkan untuk Jokowi meliputi pelindung kepala, rompi antipeluru, serta akan membawa senjata laras panjang. Semua peralatan khusus tersebut dimaksud untuk melindungi Presiden Jokowi terutama saat berkunjung di wilayah perang Kiev, Ukraina.
“Kami sudah menyiapkan helm, rompi untuk kegiatan di sana. Kami sudah siapkan semuanya. Untuk senjata, yang biasanya kami tidak menggunakan senjata laras panjang, dari pihak Ukraina sudah memberi kami keleluasaan untuk membawa laras panjang,” kata Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo, beberapa waktu lalu.
baca juga: Ini Penjelasan BMKG tentang Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Buruk
Selama di Kiev Presiden Jokowi dan seluruh delegasi akan mengenakan pelindung kepala dan rompi antipeluru. Adapun jumlah senjata laras panjang yang dibawa, sejumlah personel Paspampres yang mendampingi Presiden ke lokasi.
Bahkan pihak Ukraina tidak membatasi jumlah amunisi atau peluru yang boleh dibawa rombongan keamanan Presiden Jokowi.
Paspampres yang mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina telah menjalani pelatihan khusus dengan beragam skenario upaya penyelamatan Presiden Jokowi dalam beragam situasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Skenario itu meliputi penyelamatan di kereta api, stasiun, hingga jalan.
baca juga: SPBU Curang di Banten Kena Sanksi Tutup Enam Bulan
Jumlah tim Paspampres yang mendampingi Presiden Jokowi terdiri dari 10 personel tim penyelamatan, 19 personel grup utama, serta 10 personel tim pendahulu yang berangkat mendahului rombongan Presiden Jokowi untuk melakukan persiapan awal.
“Komunikasi maupun koordinasi dengan KBRI dan mereka (Ukraina) sudah kami lakukan. Selanjutnya nanti tim pendahulu akan ke sana, lebih melekat lagi,” jelas jenderal bintang dua itu.
Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Rusia dan Ukraina untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan untuk menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan terkait dengan perang yang melibatkan dua negara itu. (tvl)