“Perasaan ini tak bisa saya lukiskan. Saya terpilih di antara jutaan orang di dunia untuk menghadiri haji. Saya berdoa agar Allah mengakhiri masa-masa sulit yang dialami seluruh dunia di bawah virus corona,” kata Um-Ahmed, seorang peziarah Palestina yang tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh. Dia mengatakan, dirinya kehilangan empat anggota keluarga karena virus tersebut.
JERNIH—Puluhan ribu jamaah haji bermasker berkumpul di Padang Arafah pada Senin (19/7), berdoa untuk menebus dosa-dosa dan mengungkapkan harapan akan perdamaian serta berakhirnya pandemi COVID-19.
Arab Saudi, tempat bagi dua kota suci, Mekkah dan Madinah, telah melarang jamaah dari luar negeri untuk tahun kedua berturut-turut, dan telah membatasi jumlah jamaah haji, terkait masih maraknya pandemi virus corona dan varian barunya.
Hanya 60 ribu orang, termasuk penduduk Saudi, berusia 18 hingga 65 tahun, yang telah sepenuhnya divaksinasi atau pulih dari virus dan tidak menderita penyakit kronis, dipilih untuk prosessi tahunan yang wajib sekali seumur hidup, yang dibebankan kepada setiap Muslim yang mampu dan berbadan sehat.
“Perasaan ini tak bisa saya lukiskan. Saya terpilih di antara jutaan orang di dunia untuk menghadiri haji. Saya berdoa agar Allah mengakhiri masa-masa sulit yang dialami seluruh dunia di bawah virus corona,” kata Um-Ahmed, seorang peziarah Palestina yang tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh. Dia mengatakan, dirinya kehilangan empat anggota keluarga karena virus tersebut.
Pada tahun-tahun sebelumnya, lebih dari dua juta peziarah biasa menutupi Padang Rahmat di area Gunung Arafah, yang berdekatan di kota gurun Mekkah, membawa payung dan kipas angin agar tetap sejuk saat suhu naik di sekitar 40 derajat Celcius (104 derajat Fahrenheit). ).
Tahun ini para peziarah yang mengenakan ihram, jubah putih tanpa jahitan yang menandakan kesucian, harus menjaga jarak sosial dan mengenakan masker di Gunung Arafah. Di sini pula Allah menguji iman Ibrahim dengan memerintahkannya untuk mengorbankan putranya, Ismail.
Padang Arafah juga merupakan tempat Nabi Muhammad SAW memberikan khotbah terakhir beliau.
“Doa yang pertama saya adalah memohon kepada Allah untuk mengangkat pandemi ini, kutukan dan kesedihan ini yang melanda umat Islam dan seluruh umat manusia ini, agar di tahun-tahun berikutnya jutaan orang dapat datang untuk berhaji dan mengisi setiap jengkal tempat-tempat suci ini,” kata Maher Baroody, seorang peziarah dari Suriah. [ArabNews/Al-Arabiya English]