Ini Alasan Erick Thohir Tempatkan Para Petinggi Polri dan TNI di BUMN
JAKARTA – Sejumlah posisi strategis di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini diisi para jenderal polisi dan TNI. Komisaris PT Aneka Tambang (Persero) Tbk misalnya yang dijabat oleh Komisaris Jenderal Polisi Bambang Sunarwibowo menggantikan Zaelani. Dimana Bambang tercatat aktif sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara.
Selain itu, dua jenderal aktif TNI dan Polri menempati posisi komisaris di Bukit Asam. Di antaranya Marsekal Madya Andi Pahril Pawi dan Irjen Carlo Brix Tewu, yang saat ini menjabat Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, menjelaskan keputusannya menunjuk para TNI dan Polri aktif tersebut menempati posisi di perusahaan pelat merah, didasari alasan dan kebutuhan BUMN.
“Misalnya di pertambangan terkadang ada konflik misalnya soal tanah atau perizinan yang tumpang tindih, ada juga isu sosial dengan masyarakat,” ujarnya seperti ditulis Antara, Minggu (14/6/2020).
Erick mengatakan, di setiap perusahaan pasti akan ditempatkan seseorang yang ahli. Misalnya ahli di industri, ahli keuangan, hingga ahli di bidang sosial. Karena itu, semua bidang keahlian mesti diseimbangkan, khususnya pada sektor-sektor strategis.
Selain sektor pertambangan, pihaknya juga menempatkan tokoh berlatar belakang aparat di sektor asuransi. Sebab, belakangan ini banyak isu penipuan yang hingga kini masih mandek penyelesaiannya. Sehingga perlu ada penegakan hukum dan ahli keuangan di sektor tersebut.
“Ini balance saja, sama juga di Kementerian BUMN, background saya enterpreneur dan dua Wamen saya perbankan. Tapi deputi saya ada yang background-nya hukum, ada juga yang background-nya keuangan dari sektor swasta,” ujar dia.
Diketahui, beberapa nama anggota militer maupun penegak hukum yang menjabat posisi di BUMN, misalnya Komisaris Utama Pelindo I, Laksamana Madya TNI Achmad Djamaludin, yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.
Di perusahaan yang sama pun ada Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional, Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari yang menempati posisi komisaris. [Fan]