Cina Lakukan Lockdown Lagi Setelah Angka Kasus Covid Meningkat Tajam
Jumlah kasus baru sangat banyak bahkan tertinggi sejak lima bulan terakhir.
JERNIH-Cina kembali memberlakukan lockdown kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, China dimana di kota tersebut terdapat 11 juta orang. Masyarakat dipaksa untuk tidak meninggalkan kota. Hal ini karena mereka dianggap sebagai pusat penyebaran virus Corona yang terjadi di daerah tersebut.
Kebijakan lockdown ini dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona, karena jumlah kasus baru sangat banyak bahkan tertinggi sejak lima bulan terakhir.
Keseriusan pemerintah dalam mencegah penularan terlihat dari banyaknya polisi dengan pakaian pelindung menjaga pintu masuk ke jalan tol.
China Daily melaporkan, tiga pejabat di distrik Gaocheng di Shijiazhuang telah dihukum karena “kelalaian”.
Sementara BBC mengabarkan, pemerintah setempat menyiapkan lebih dari 5.000 lokasi pengujian untuk masyarakat.
Tingginya kasus Corona dalam 5 bulan terakhir mendorong dilakukannya pengujian massal secara konsisten saat kelompok kasus baru muncul, meskipun relatif kecil.
“Desa harus mengidentifikasi, melaporkan, mengisolasi, dan merawat kasus sedini mungkin untuk menghentikan penularan,” jelas Wu Hao yang merupakan pejabat kesehatan nasional setempat.
Pada Kamis (7/1/2021), Provinsi Hebei melaporkan 120 kasus baru dan hampir semuanya berasal dari kota tersebut, hanya satu kasus yang berasal dari tempat lain.
Disamping melarang masyarakat yang ada di distrik Gaocheng, Shijiazhuang, meninggalkan daerah tersebut, aktivitas transportasi juga dibatasi. Beberapa perjalanan darat dengan bus serta penerbangan banyak yang dibatalkan.
Kegiatan sekolah diliburkan sedangkan layanan pos ditangguhkan hingga tiga hari.
Pemerintah setempat juga menyiapkan lima rumah sakit di Shijiazhuang untuk pasien Covid-19. Namun baru tiga yang sudah siap digunakan. Menurut Wakil Walikota Meng Xianghong, tiga di antaranya sudah siap digunakan.
Dalam beberapa hari ini Jumlah kasus Covid-19 baru di China meningkat hampir dua kali lipat. Pasien yang dikonfirmasi terkena virus kebanyakan dari Hebei, provinsi di sekitar Beijing.
Komisi Kesehatan Nasional pada hari Kamis (7/01/2021) melaporkan, Hebei menyumbang 51 dari 52 kasus baru Corona yang ditularkan secara lokal dan 50 dari kasus tersebut terjadi di ibu kota provinsi Hebei, Shijiazhuang, sekitar 300 kilometer (200 mil) selatan Beijing. (tvl)