Crispy

Kejati Jakarta Tahan Satu Kontainer Migor Di Tanjung Priok

Kejati DKI Jakarta sudah menyampaikan kepada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok terhadap temuan 1 unit kontainer tersebut untuk diamankan, dan tidak dipindah tempatkan atau dikeluarkan dari Terminal Kontainer JICT I sampai dengan proses hukum selesai.

JERNIH-Tim Penyelidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta, menyita satu unit kontainer dengan muatan 1.835 karton minyak goreng di Jakarta International Container Terminal (JICT) I Pelabuhan Tanjung Priok. Barang itu, terindikasi bakal diekspor ke Hong Kong.

“1.835 karton minyak goreng kemasan merek tertentu yang akan diekspor dengan melawan hukum oleh PT AMJ bersama-sama dengan perusahaan lainnya ke negara tujuan Hong Kong,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Ketut Sumedana, Kamis (17/3).

Sumedana mengungkapkan, ekspor satu kontainer minyak goreng kemasan yang akan dilakukan PT AMJ tersebut terindikasi melawan hukum karena dilakukan dengan menyalahi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kejati DKI Jakarta sudah menyampaikan kepada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok terhadap temuan 1 unit kontainer tersebut untuk diamankan, dan tidak dipindah tempatkan atau dikeluarkan dari Terminal Kontainer JICT I sampai dengan proses hukum selesai.

“Ekspor tersebut memberikan dampak kerugian perekonomian negara dengan adanya kelangkaan minyak goreng kemasan di Indonesia,” kata Ketut.

Tindakan PT AMJ diperkirakan memberi keuntungan tidak sah sebesar Rp400 juta per kontainer. Dalam melakukan pengecekan lapangan, Tim Penyelidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok.

Tim Penyelidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, melakukan pemeriksaan lapangan dan meminta keterangan kepada pihak-pihak terkait berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, tanggal 16 Maret 2022.

Surat perintah tersebut sehubungan dengan pemberantasan mafia minyak goreng yang berkualifikasi tindak pidana korupsi.[]

Lihat Juga :

DPR soal Kisruh Minyak Goreng: Kemendag Seperti Macan Ompong
Perkara ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan PT AMJ dan perusahaan lainnya tahun 2021 dan 2022 dalam proses distribusi minyak goreng kemasan yang diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

“Hal itu memberikan akibat atau dampak perekonomian negara secara langsung dengan terjadinya kelangkaan minyak goreng di Indonesia,” kata Ketut Sumedana.

Back to top button