Facebook, Apple, LG, Khawatirkan Virus Corona
Cupertino – Sejumlah perusahaan besar yang bergerak di bidang IT dan jejaring sosial secara tegas minta karyawannya membatasi perjalanan ke Cina yang tengah diserang wabah virus corna
CEO Apple Tim Cook mengatakan bahwa perusahaan mulai membatasi perjalanan karyawan ke Cina. Tak hanya itu, Apple juga telah menutup satu toko di China, serta mengurangi jam operasional untuk ritel lainnya. “Kami telah menutup salah satu toko ritel kami dan sejumlah mitra saluran juga telah menutup etalase mereka,” ujar Cook dalam rapat bersama investor, setelah merilis pendapatan kuartalan Apple, seperti dilansir The Verge.
Apple mengatakan penjualan di daerah sekitar Kota Wuhan, di mana wabah virus corona berasal, rendah. Apple juga mengatakan lalu lintas ritelnya di seluruh China telah terkena dampak negatif karena situasi tersebut.
Sebagian alasannya adalah bahwa Pemerintah China telah memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek, mendorong orang untuk tinggal di rumah dan menghindari penyebaran atau penularan virus secara tidak sengaja.
Cook mengatakan bahwa Apple telah memperhitungkan penundaan pembukaan kembali fasilitas produksinya karena perpanjangan liburan. Dia menambahkan, proyeksi pendapatan perusahaan untuk kuartal mendatang akan mencerminkan hal itu.
Selain itu, Apple memberikan perlengkapan perawatan kepada karyawan di wilayah Wuhan, secara teratur mengukur suhu karyawan untuk memeriksa gejala demam dan gejala flu yang menandakan virus, dan secara agresif membersihkan toko dan kantor ritel.
Pengumuman dari Apple tersebut menjadi bukti bahwa virus corona juga memengaruhi kehadiran industri teknologi di salah satu pasar yang paling vital itu, baik untuk penjualan maupun operasi manufaktur.
Sementara dari San Francisco, Facebook dan pembuat perangkat keras untuk gaming, Razer, mulai membatasi perjalanan karyawan mereka ke China di tengah wabah virus corona. LG telah menerapkan larangan total untuk kunjungan karyawan ke China.
Mengutip The Verge, Facebook menghentikan semua perjalanan karyawan yang tidak penting ke China, dan juga memberi tahu karyawan yang baru saja kembali dari negara itu untuk bekerja dari rumah. Meskipun secara resmi Facebook dilarang di China, perusahaan media sosial tersebut memiliki kantor di negara itu dan menggunakan pemasok dari China untuk membuat VR Oculus dan perangkat Portal.
Sama seperti Facebook, Razer, yang berbasis di California, AS, yang terkenal dalam membuat laptop dan aksesoris gaming, secara terpisah juga telah mengonfirmasi kepada The Verge bahwa mereka mengambil tindakan serupa. “Perusahaan kami telah membatasi perjalanan dan menasihati karyawan untuk bekerja dari rumah,” kata juru bicara Razer.
Seperti Facebook dan perusahaan teknologi lainnya yang tak terhitung jumlahnya, Razer memiliki kantor di China dan menggunakan pemasok dari China untuk membuat perangkat kerasnya, yang meliputi mouse dan keyboard gaming, serta laptop gaming.
Sementara itu, perusahaan elektronik Korea Selatan LG telah menerapkan larangan total bagi karyawan untuk sama sekali tidak melakukan perjalanan ke China, dan menyarankan karyawan mereka yang sedang berada di Negeri Tirai Bambu itu untuk perjalanan bisnis agar segera kembali secepatnya.
Sementara, Amazon mengatakan mengikuti pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO), namun tidak mengatakan apakah hal itu berarti membatasi perjalanan ke China, demikian laporan The Verge. [Zin]