POTPOURRI

Tetap Produktif Saat Berpuasa

Keyakinan tersebut menunjukkan pola pikir (mindset) pelakunya. Kuatkanlah keyakinan, sekuat pegangan akar pohon yang menjalar ke mana-mana. Saking kuat dan kukuh menghunjam ke perut bumi, pohon tersebut sangat sulit dicabut.

Oleh  : Cacan Somantri Agis

JERNIH–Sejarah membuktikan bahwa para sahabat di zaman Nabi Muhammad SAW tetap berpuasa di bulan Ramadhan meski beberapa kali ikut peperangan. Mereka seolah siaga tempur bila panggilan jihad membahana. Demikian juga di Indonesia. Negeri archipelago ini merdeka di saat orang tua dan kakek kita tengah menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan.

Apa makna semua itu bagi kita? Mereka tetap produktif meski lelah dan lapar menjalankan ibadah puasa. Terlebih risiko bagi pelaku saat berperang hanya dua: hidup atau mati. Bila umur panjang maka ada perjumpaan di hari raya. Bila wafat saat bertempur liang lahat telah siap menanti bagi dirinya.

Bagaimana dengan kita? Apa bisa tetap produktif saat berpuasa? Agar tetap produktif sepanjang menjalankan ibadah Ramadhan, penulis membahas produktivitas untuk tiga kelompok profesi, yaitu pelajar (mahasiswa), pendidik (guru, dosen, trainer, instruktur, wiraswasta, dan lain-lain), dan marketing (penjual, sales).

Analogi Alam

Pohon rindang berdaun dan berbuah lebat dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita. Pohon berdaun dan berbuah lebat diawali dari bibit yang baik, kukuhnya akar dan kuatnya batang. Tanpa akar dan batang yang kuat sangat tidak mungkin pohon itu bisa tegak dan bisa berbuah.

Pembahasan produktivitas dianalogikan dengan pohon. Pohon kuat berkat akarnya menghunjam ke bumi sangat kukuh. Akar itu disebut prinsip keyakinan. Keyakinan itu sangat abstrak. Tidak terlihat, seperti akar yang ada di dalam tanah. Tak terbayangkan jika keyakinan telah menjadi prinsip hidup seseorang ketika menjalankan profesinya.

Keyakinan tersebut menunjukkan pola pikir (mindset) bagi pelakunya. Kuatkanlah keyakinan, sekuat pegangan akar pohon yang menjalar ke mana-mana. Saking kuat dan kukuh menghunjam ke perut bumi, pohon tersebut sangat sulit dicabut.

Batang yang kuat tegak menjulang ke langit. Itulah analogi dari laku aksi. Seseorang yang melakukan aksi akan terlihat jelas oleh siapa pun. Beda dengan akar. Karena aksi terlihat jelas oleh banyak orang, sudah sepantasnya perilaku dan kemampuan kita harus luar biasa. Mengasah gergaji supaya lebih tajam adalah gambaran jelas supaya jangan sampai lupa mengasah kemampuan dari sisi keterampilan agar sukses sesuai tuntutan profesi. Perilaku, kemampuan, dan keterampilan adalah wajud dari aksi, tampak jelas seperti batang yang dianalogikan dengan pohon.

Aksi harus berbasis ilmu yang benar dan dipraktikkan tanpa penyimpangan. Itulah ciri batang yang kuat. Buah dan daun menganalogikan bahwa pohon tersebut telah tumbuh dan siap dipetik hasilnya. Itulah gambaran sukses menjalankan misi sesuai profesi kita masing-masing.

Sekali lagi. Akar kukuh dan batang kuat membuat pohon menghasilkan banyak buah. Pohon tersebut akan disukai banyak orang. Analogi buah adalah hasil. Fitrah dari proses yang benar adalah adanya hasil terbaik atau kinerja. 

Implementasi keyakinan

Ada enam prinsip untuk mengimplementasi keyakinan agar tetap produktif saat berpuasa, yaitu:

Optimistis. Meyakini Allah beserta eksistensi-Nya akan menambah energi positif dan lebih produktif.

Jujur. Jujur termasuk perbuatan baik dan pelakunya dijamin masuk surga. Dengan kata lain jujur pasti sukses dan masuk surga. Berpuasa pada dasarnya tengah melatih kejujuran. Betul? Karena setiap gerak dan perilaku kita senantiasa diawasi oleh CCTV maha canggih.

Wawasan. Keyakinan akan semakin kuat ketika kita rajin membaca literasi. Dampak dari membaca ialah wawasan akan bertambah dan mudah bergaul dengan siapa pun. Setuju apa sepakat?

Panutan. Setiap umat pasti didampingi oleh seorang nabi. Seluruh nabi diposisikan sebagai role model (uswatun hasanah). Upaya ini harus menjadi fokus, karena modal utama bermasyarakat adalah kepercayaan. Menjadi panutan diyakini akan mempermudah melakukan kolaborasi dan kerja sama, termasuk membuka jaringan mitra baru demi lebih produktif.

Visioner. Meyakini hari akhirat. Sejatinya seorang muslim harus punya visi yang jelas terukur dan dapat diimplementasikan. Bila akhirat itu hak, menjadi terbaik dan lebih produktif adalah pilihan yang tidak bisa ditawar lagi.

Sabar. Sabar bukan menunggu waktu, tapi terus beraktivitas agar produktivitas terjaga stabil. Orang sabar diyakini akan mendatangkan pertolongan Allah Azza Wa Jala dari arah yang tidak bisa diprediksi manusia.

Implementasi aksi

Fokuslah untuk meningkatkan keterampilan (skill) agar tetap produktif. Jika tidak ada keinginan meningkatkan keterampilan, bisa dipastikan karir kita jalan di tempat. Usaha mandek, tidak berkembang, akhrnya berhenti sampai di sini. Menyempurnakan ikhtiar dengan meningkatkan keterampilan diri adalah harga mutlak yang tidak  bisa ditawar lagi.

Seorang karyawan jangan heran jika karirnya bisa disalip oleh pesaing yang merupakan rekan kerja sendiri atau tertinggal jauh dengan pekerjaan sejenis meskipun beda perusahaan. Pada akhirnya terakumulasi bahwa perusahaan Anda tidak sanggup bersaing dengan perusahaan sejenis. Meninggalkan diri dari mengasah keterampilan sangat rawan bagi karir. Bahkan oleh pemula yang baru muncul kemarin sore, kita bisa tertinggal jauh beberapa tangga.

Ada kesalahan yang selama ini tetap dipertahankan. Merasa memiliki jam terbang lebih lama, muncul mindset sayalah yang paling berpengalaman (experienced). Pengalaman biasanya diandalkan para senior dalam mempertahankan ego diri.

Sejatinya, pengalaman kerja yang tidak diikuti peningkatan kualitas diri, malah membunuh keterampilan. Orang seperti ini sebenarnya memutuskan kemampuan diri yang telah melekat dalam dirinya. Dengan kata lain kehebatan dirinya hanya tinggal kenangan. Terlebih jika pengalaman tidak diikuti oleh perilaku yang kurang baik, misalnya egois, temperamental, dan sombong. Menu harian di tempat kerjanya arogansi, sehingga dijauhi teman dan kurang disukai perusahaan. Jika ini terjadi, kehadiran pekerja ini bagai api dalam sekam.

Jika hal ini dibiarkan berlarut, orang ini bukan hanya jalan di tempat.  Bargaining position dia akan sangat lemah di mata manajemen. Dari sisi perusahaan, pengalaman yang tidak diperbarui tidak memiliki daya saing sehingga akan ditinggalkan pelanggan. Dalam jangka panjang dapat dipastikan seperti apa kelanjutan dan keberlangsungan perusahaan ini.

Kembali pada pengalaman. Tanpa diikuti peningkatan keterampilan diri dan perubahan sikap, sudah bisa dipastikan kita akan tertinggal jauh dan berdampak terhadap kelangsungan hidup perusahaan tempat kita bekerja. Ternyata experience tidak lagi jadi primadona bila tanpa ada peningkatan kualitas diri.

Saat ini experience ini telah bergeser menuju pada perubahan perilaku (attitude). Dulu dikenal dengan konsep SEKA (skill-experience-knowledge-ability), sekarang berubah menjadi SAKA (skill-attitude-knowledge-ability).

Cara produktif bagi pelajar

Keterampilan yang dibutuhkan pelajar di sekolah atau kuliah adalah sebagai berikut:

Perhatian. Memperhatikan sungguh-sungguh ketika belajar merupakan keharusan mutlak.   Memperhatikan akan lebih ringan dan menyenangkan bila kita melakukannya berbasiskan mesin kecerdasan masing-masing.

Mengulang. Membuka pelajaran selepas sekolah itu membosankan. Ketika tidak ada pekerjaan rumah (PR), sudah bisa dipastikan buku tersebut tidak pernah dibuka. Ada tiga keuntungan ketika mengulang pelajaran. Pertama, pelajaran yang tidak dipahami akan segera termonitor. Kedua, catatan yang kurang jelas bisa ditambahkan dengan melihat referensi. Ketiga, meski mengulang bukan menghapal, tapi mengulang dengan kesungguhan hati bisa sekaligus membuat menghapal tidak terasa. Sehingga jika ada ulangan mendadak esok hari, kita sudah siap.

Melatih. Meski tidak ada PR, membiasakan menyelesaikan pekerjaan di LKS (Lembaran Kerja Siswa) atau dari tempat bimbel (bimbingan belajar) merupakan cara efektif melatih diri guna memperdalam pemahaman pelajaran.  Bagaimana jika Anda tidak ikut bimbel atau sejenisnya? Tidak usah sedih.  Membuat soal dari kebiasaan mengulang, lalu setelah satu minggu coba kerjakan soal tersebut. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Lalu bandingkan dengan standar waktu yang diinginkan. Dengan berlatih seperti ini Anda akan tahu kadar kelebihan dan kekurangan diri. Kekurangan bisa ditanyakan kepada guru di sekolah atau bimbel. Bisa juga jadi bahan diskusi dengan teman sekelas atau bimbel.

Selalu Berbagi. Anda yang ditakdirkan mudah menerima pelajaran dan setiap ada ujian atau tes selalu menduduki peringkat terbaik tidak ada salahnya memanfaatkan kelebihan dengan berbagi pada orang lain, meskipun tak diminta. Ilmu yang dimiliki lalu dibagi pada teman selain dapat dijadikan sebagai pengulangan juga pendalaman materi. Sisi positif bagi teman jika diajari oleh sesama teman jauh lebih efektif. Setidaknya rasa sungkan dan grogi tidak ikut hadir. Dalam berbagai kesempatan dan pelatihan bagi guru dan murid, saya menyebutnya sebagai ‘tutor sebaya.’

Tanamkan agar selalu bahagia berbagi!  Gerald G. Jampolsky, penulis Love is Letting Go of Fear, menyatakan, “All that I give is given to myself.” Segala yang saya berikan untuk orang lain manfaatnya kembali pada diri sendiri. Ia melanjutkan, ”To give is to receive.” Memberi berarti menerima.

Cara produktif bagi pendidik

Kemampuan tenaga pendidik yang sangat penting adalah memberikan materi. Materi sebaiknya diberikan secara terstruktur, jelas, dan mudah dipahami. Pada dasarnya materi pelajaran di sekolah terbagi empat, yaitu bahasa, hapalan, konsep, dan kombinasi. Pelajaran kategori bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa daerah. Pelajaran kategori hapalan seperti sejarah dan sosiologi. Kategori konsep misalnya matematika. Sedangkan yang termasuk kategori kombinasi adalah seperti kimia, fisika, dan akuntansi.

Kurang-lebih ketika mengajarkan bahasa adalah sebagai berikut:

  • Pokok bahasan hanya sebagai pengantar.
    • Lebih baik diucapkan berulang-ulang.
    • Bermain simulasi.   

Hapalan seperti berikut ini:

  • Sesuaikan dengan potensi peserta didik.
  • Dengan ilustrasi dan cerita lebih menarik.
  • Bermain peran atau praktik.

Konsep seperti berikut:

  • Tanamkan manfaat dari materi.
  • Jelaskan berulang-ulang supaya mengerti.
  • Perbanyak latihan dan diperiksa.

Kombinasi seperti berikut ini:

  • Tanamkan manfaat dari materi.
  • Jelaskan berulang-ulang supaya paham.
  • Perbanyak latihan dan diperiksa.

Empat evaluasi berikut ini menjadikan Anda lebih produktif: Pertama, evaluasi reaksi. Apakah Anda sosok pendidik yang dirindukan dan disenangi oleh peserta didik? Dengan kata lain, peserta didik merasa senang ketika guru ada di dalam kelas. Bukan sebaliknya. Kedua, evaluasi pembelajaran. Apakah semua anak didik mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan penuh antusias? Ketiga, evaluasi prilaku. Apakah anak didik perilaku/kebiasaannya berubah menjadi baik  (nobody be somebody)?  Keempat, evaluasi hasil. Apakah anak didik meningkat prestasinya?

Cara produktif bagi marketing

Keterampilan yang dibutuhkan adalah:

Andal mencari dan bertemu banyak calon klien.

Keterampilan membuat dan memelihara database klien, baik yang sudah bergabung maupun belum bergabung.

Poin penting informasi database klien adalah:

  • Nama lengkap.
  • Alamat rumah.
  • Tempat dan tanggal lahir.
  • Jabatan.
  • Tanggal ulang tahun pernikahan.
  • Nama istri/suami dan anak.

Hebat dan meyakinkan ketika presentasi dan negoisiasi dengan klien.

Memiliki kemampuan mendapatkan referensi dari semua tipe klien, baik yang menerima, menunda, bahkan menolak produk atau jasa yang kita tawarkan.

Kemampuan melakukan cross selling, sehingga meningkatkan omzet penjualan.

Meski sedang berpuasa, marketing dapat melakukan hal berikut ini:

Bertemu sebanyak mungkin orang (see more people). “Kunci sukses seorang agen asuransi adalah rajin mencari prospek. Aktivitas harus ada dan rutin. Jangan cepat merasa puas setelah closing (penjualan/penutupan), mulailah dengan prospek lagi,” demikian prinsip Joesmin Yen San – Agen Sewu New York Life, Top Income 2000.

Pada dasarnya calon nasabah (prospek) itu sangat banyak. Mereka ada di sekitar kita. Tinggal menjaring dengan perangkap dan waktu yang tepat. Sangat aneh bahkan lucu apabila ada sales mengatakan prospek habis dan susah mendapatkannya. Ini namanya sales yang tidak mau bergerak. Bila sedang puasa, pergunakan data base Anda hanya untuk sekadar say hello. Apa kabar? Atau ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa.

  1. Pilih dan pilah (search the prospect)

Setelah seluruh prospek di nomor 1 didapat, segera masukkan ke dalam bank data. Tugas sales berikutnya adalah memilah dan memilih atau search the prospect yang benar-benar prospektif. Tolok ukurnya adalah lokasi (jauh atau tidak), kemampuan membeli, dan kebutuhan terhadap produk yang ditawarkan.

  • Menemukan, mengunjungi, dan meminta referensi (find the client and getting referral lead)

Inilah fase paling penting bagi marketing. Mereka punya kemampuan meminta bertemu untuk presentasi, sekaligus meminta referensi pasca presentasi. Ada tiga kemungkinan akhir dari presentasi, yaitu diterima, ditunda, dan ditolak—istilahnya T-3 (terima, tunda, tolak).

  • Lebih produktif (make it productive)

Cara lebih produktif adalah:

  1. Tindak lanjut sesuai permintaan. Usahakan cepat dan tepat waktu.
  2. Menyerahkan produk atau dokumen yang diminta saat presentasi.
  3. Meminta referensi.
  4. Lakukan cross selling.

Semoga bermanfaat. [  ]

* Tulisan ini merupakan buah karya peserta program pelatihan menulis Salman Moving Class yang dikelola Yayasan Salman Mahir Cerdas.

Back to top button