Keunikan Pembangunan Tugu Santri Pancasila di Aceh Barat
Pengamat sosial yang juga putra Aceh Barat mengingatkan pembangunan Tugu Pancasila di Aceh Barat dapat menjadi role model bagi daerah lainnya di Indonesia, khususnya di Provinsi Aceh untuk menanamkan semangat nasionalisme.
JERNIH-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI), Prof. Yudian Wahyudi melakukan peresmian Tugu Santri Pancasila di Meulaboh-Kabupaten Aceh Barat didampingi Bupati Aceh Barat, H. Ramli MS pada hari Kamis (28/9/2022) bulan lalu.
Tugu yang diresmikan Kepala BPIP RI bersama Bupati Aceh Barat tersebut menjadi keunikan tersendiri di kota tersebut, dimana pada tugu tersebut terdapat ikon Burung Garuda yang dikenal menjadi salah satu lambang persatuan di Indonesia. Aceh Barat menjadi salah satu daerah di Indonesia yang telah membangun Tugu Pancasila tersebut.
Bangunan tugu tersebut terdiri dari lima pilar dimana pada setiap pilarnya terdapat tulisan dari kelima sila.
Menurut pengamat sosial, sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Pemuda Cinta Aceh, Sulthan Alfaraby, S.Si., memberikan pandangannya terhadap keberadaan tugu yang telah dibangun tersebut.
“Pembangunan Tugu Pancasila di Aceh Barat ini semoga memberi role model bagi daerah lainnya di Indonesia, terkhususnya di Provinsi Aceh untuk menanamkan semangat nasionalisme melalui ikon seperti ini,” kata putera Aceh Barat tersebut.
Selain itu, pembangunan tugu ini dirasa penting untuk merawat dan menjaga nilai-nilai Pancasila di Aceh Barat yang terkenal dengan julukan “Bumi Teuku Umar”.
“Semoga kita selaku bangsa Indonesia terus berada di garda terdepan untuk menjaga dan mengawal segenap keutuhan Indonesia. Letak tugu tersebut sangat strategis dan juga bisa menjadi media promosi kepada para pendatang yang datang di daerah kita,” kata Sulthan lebih lanjut.
Mantan aktivis pergerakan tersebut mengingatkan jika Aceh merupakan salah satu daerah yang istimewa, dan diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita semua tentu mengerti akan pengamalan nilai tersebut, dan semoga hal ini mulai dari Aceh Barat, pengamalan pancasila akan semakin kuat,” katanya penuh harap.
Putra Aceh barat itu mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merangkul dan menjaga rasa persatuan demi Aceh yang lebih baik lagi.
“Di tengah-tengah perjuangan bangsa dalam melakukan perubahan, kita harus saling merangkul satu sama lain. Karena dengan rasa percaya diri yang tinggi dalam hal perubahan lebih baik, akan menimbulkan kekuatan besar bagi kita semua dalam membangun republik ini yang diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa,”.
Dalan kegiatan peresmian tugu, beberapa pihak menerima penghargaaan. Kepala Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Barat, Dr. Ir. Kurdi, ST, MT, IPM, merupakan salah satu penerima piagam penghargaan atas lahirnya Tugu Kongres Santri Pancasila, di Meulaboh, Aceh Barat.
Penghargaan diberikan juga kepada Tgk H. Mawardi Nyakma, Pimpinan Pesantren Istiqamatuddin Darusunah Desa Suak Nie. Selanjutnya Abu H. Mahmudin, pimpinan Pesantren Serambi Aceh, Desa Menasah Rayeuk.
Tak ketinggalan penghargaan juga diberi kepada Mawardi SH, selaku Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik, dan juga Abdurani, selaku Kepala Kesbangpol Aceh Barat. (tvl)