Doping Puasa dengan Oralit, Hati-hati Efek Sampingnya
Penggunaan oralit pun harus diatur dengan dosis yang tepat dan tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kenaikan tekanan darah dan retensi cairan.
ENTAH dari mana asalnya, minum oralit kini menjadi tren minuman saat berpuasa. Pasokan oralit banyak diborong di pasaran. Harganya pun naik setelah pedagang mengeluarkan aji mumpung demi keuntungan besar. Apakah oralit baik bagi kesehatan? Apa ada efek sampingnya?
Beberapa warganet menyebut bahwa minum Oralit saat sahur ampuh membantu tubuh agar tidak haus dan lemas selama berpuasa. Seorang pengguna Twitter mengungkapkan, “Oralit emang andalan aku kalo dah mulai lemah, letih, lesuh, loyo, lunglai, lemes. Ngebantu banget apalagi pas simulasi survival 3 hari ga makan normal di hutan, makan cuma seadanya. Pas puasa pastinya ngebantu banget, karena oralit ni fungsinya sama kayak infus,” cuitnya.
Dokter spesialis anak dr. Kurniawan Satria Denta, M Sc, Sp.A sempat pula mengungkapkan tips secara pribadi di akun Twitternya dengan segelas oralit dan air putih. Hal ini tentu jadi pertanyaan masyarakat, banyak dari netizen mengomentari cuitannya.
Dalam cuitan dr Denta, sapaan akrabnya, menyebutkan manfaat oralit dapat memenuhi cairan tubuh selama berpuasa. “Tips puasa saya, sahur cukup segelas oralit dan segelas air putih. Batalin puasa juga cukup segelas oralit dan segelas air putih. Lanjut hidrasi secukupnya sampai sebelum tidur. Makan besar sekali, sebelum Isya. Banyakin serat. Hindari buffet ayce, sisanya fokus ibadah,” tulis dr Denta mengutip dari Twitternya, Jumat (24/3/2023).
Namun sejumlah dokter pun tidak setuju soal narasi oralit yang dianggap mampu menjadi ‘doping’ sehingga puasa lancar tanpa lemas. Edukator Kesehatan PB IDI Tan Shot Yen mengatakan seharusnya orang sehat tidak perlu menggunakan itu. Pasalnya, oralit digunakan sebagai produk obat yang digunakan untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang karena diare atau muntah-muntah.
“Sampai sejauh ini tidak ada bukti kaitan oralit untuk rehidrasi di masa Ramadan ya. Kalau hanya berdasarkan pengalaman masing-masing orang, itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya dalam Media Briefing Virtual, Jumat (31/3/2023). Dia menjelaskan, oralit lebih baik ditujukan untuk orang yang memang memerlukan. Misalnya seperti orang yang sedang mengalami diare atau kehilangan elektrolit dalam darah.
Tan menegaskan penggunaan oralit pun harus diatur dengan dosis yang tepat dan tidak berlebihan, karena dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kenaikan tekanan darah dan retensi cairan. “Oralit itu kan mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida, serta gula hiperglikemik seperti glukosa dan sukrosa. Bayangin diminum terus-terusan apa enggak bahaya?” ujarnya.
Orang yang memiliki riwayat kadar gula darah atau natrium dalam tubuhnya sudah tinggi pun dianggap pantang untuk mengonsumsi oralit, karena membahayakan kesehatan terkait dengan prediabetes dan diabetes.
Menurutnya, kebanyakan orang sehat seharusnya tidak memerlukan oralit secara teratur. Meski tubuh memang memerlukan cairan dan elektrolit yang cukup untuk menjaga keseimbangan tubuh. Namun, sebaiknya pilihan minuman saat sahur lebih ditekankan pada air putih dan makanan yang mengandung cairan seperti buah-buahan dan sayuran.
Sementara Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi SpOT meluruskan terkait dengan beredarnya kabar dengan konsumsi oralit dapat menunda lapar dan mengganti cairan tubuh. Dia menegaskan tidak mewajibkan masyarakat minum oralit sebagai kebutuhan.
Dengan tegas dia menyatakan, saat berpuasa tubuh tidak akan banyak kehilangan cairan jika mengonsumsi cukup air dan makan makanan bergizi pada saat berbuka ataupun sahur dalam jumlah sesuai kebutuhan.
“Jadi tidak perlu ada kekhawatiran kita kehilangan cairan, tapi kalaupun ada orang minum oralit sah-sah saja artinya boleh dan bagus, tapi bukan berarti kita menganjurkan itu sebuah kebutuhan bahwa harus minum oralit,” paparnya, Jakarta, Sabtu (23/03/2023).
Manfaat oralit
Mengutip Healthwire, oralit memiliki banyak kegunaan di antanyara melawan diare. Diare adalah kondisi kesehatan umum yang ditandai dengan sering buang air besar. Banyak orang juga mengalami gejala seperti sakit perut dan kehilangan banyak air dari tubuh mereka. Minum oralit dapat membantu melawan diare akut dan mendapatkan kembali keseimbangan elektrolit yang terganggu akibat diare akut.
Oralit juga baik untuk dehidrasi. Ada banyak komplikasi yang terkait dengan dehidrasi seperti infeksi saluran kemih (ISK), pembentukan batu ginjal, dan kelelahan akibat panas. Ketika tubuh Anda mengeluarkan air yang berlebihan, ini akhirnya menyebabkan dehidrasi. Oralit membantu melawan dehidrasi dengan meningkatkan penyerapan air oleh usus kecil.
Manfaat lainnya adalah peningkatan tingkat energi. Kondisi seperti diare juga dapat menyebabkan tingkat energi yang rendah membuat Anda merasa lelah dan lemas. Masalahnya nyata karena Anda tidak mengonsumsi makanan kaya energi yang dapat membuat Anda terus maju. Tingkat energi yang rendah bahkan bisa membuat Anda pingsan dan pusing. Air oralit dapat mengurangi kelelahan dan membuat Anda merasa energik dan aktif dengan mengisi kembali garam yang hilang dari tubuh Anda.
Larutan oralit juga bermanfaat untuk atlet. Aktivitas fisik yang intens dikaitkan dengan keringat yang banyak. Ini adalah masalah besar bagi para atlet. Meminum air oralit dapat membantu mereka merasa lebih baik dan ini bahkan terbukti secara ilmiah. Jadi, saat Anda pergi ke gym, air oralit bisa menjadi pilihan yang baik setelahnya.
Larutan hidrasi oral seperti oralit juga dapat membantu meningkatkan fungsi motorik dengan memberi tubuh elektrolit dan air dalam jumlah yang baik yang dibutuhkan tubuh. Ini akan membantu fungsi kognitif dan focus.
Oralit juga memiliki kegunaan lain tidak hanya untuk dehidrasi. Misalnya meningkatkan mood karena hidrasi yang baik dapat memproduksi hormon rasa nyaman alias serotonin. Oralit juga baik untuk kesehatan mulut terutama setelah menderita diare parah yang dapat membuat gusi kering. Juga baik untuk pasien yang menderita hipoglikemia.
Efek samping oralit
Sekarang muncul pertanyaan apakah ada efek samping dari terapi oralit? Ada beberapa efek samping yang bisa timbul dari mengonsumsi oralit. Misanya muntah, mual, terlalu banyak cairan dalam tubuh ditandai dengan kelopak mata bengkak, akumulasi natrium dalam tubuh ditunjukkan dengan detak jantung cepat, otot berkedut, dan tekanan darah tinggi. Ada juga yang mengalami pembengkakan kaki
Sementara Healthline menyebut, terapi rehidrasi oral dengan oralit ini dirancang untuk menormalkan kadar elektrolit. Namun, jika larutan tidak disiapkan atau digunakan dengan benar, dapat menyebabkan keracunan garam. Ini juga dikenal sebagai hipernatremia.
Kemungkinan efek samping tambahan termasuk kehilangan selera makan, kebingungan, haus yang parah hingga kerusakan ginjal. Tidak semua orang mengalami efek samping oralit ini. Sebagian besar waktu, efek samping ini hilang segera setelah tubuh Anda terbiasa dengan obatnya.