Siapa Islam Khalilov, Remaja Penyelamat Lebih 100 Orang dalam Serangan Teroris di Moskwa?
- Islambek, begitu Islam Khaliov dipanggil di keluarganya, datang ke Rusia untuk meniti karier sepak bola bersama Spartak Moskwa.
- Ia bekerja paruh waktu di Crocus Center untuk membantu keluarga.
JERNIH — Banyak orang bertanya-tanya siapa Islam Khalilov, remaja usia 15 tahun yang menyelamatkan lebih 100 orang dalam serangan ke gedung konser Crocus Center?
Russia Today tidak menyebut kewarganegaraan bocah itu. Russia Telegram juga tidak. Begitu pula agen video Ruptly, yang mengejar sejak nama Islam Khalilov disebut banyak korban selamat.
Di Bishkek, ibu kota Kyrgyzstan, satu keluarga sederhana yang mengikuti berita serangan teroris ke Crocus Center mendadak histeris bahagia saat pers Rusia menyebut Islam Khalilov pahlawan dan video percakapannya dengan Ruptly viral.
Keluarga itu terdiri dari suami istri Baktiyar dan Aiperi dan dua anaknya. Islam Khalilov adalah adalah putra tertua pasangan itu.
“Saya melihat putra saya di video dan saya menangis. Semua menangis. Saya mendekap HP di tangan saya, seolah memeluk putera saya,” kata Aiperi seperti dikutip AKIPress
Aiperi melanjutkan; “Saya beryukur kepada Allah Swt. Putera kebanggaan saya selamat.”
Baktiyar dan Aiperi berusaha menghubungi putranya, tapi gagal. Dairbek Orunbekov, kepala layanan kebijakan informasi Kepresidenan Kyrgyzstan, terhubung ke Islam Khalilov setelah pers Rusia menyebutnya pahlawan.
“Semua orang di Kyrgyzstan bangga kepadamu,” kata Orunbekov kepada Islam Khalilov.
Dalam pembicaraan itu, Orunbekov bertanya kepada Khalilov; sebenarnya apa yang kamu lakukan saat seluruh orang terkejut dan panik?
“Saat saya dengar ledakan granat dan tembakan, saya berteriak meminta semua orang mengikuti saya lari ke EXPO,” cerita Khalilov. “Beberapa orang coba membuka pintu EXPO dan gagal. Anehnya, saya bisa membuka pintu itu dan mendorong semua orang memasuki EXPO.”
Situs daryo.uz menulis keberanian Islambek bukan kejutan bagi orang-orang yang mengenalnya. Di antara orang-orang Kyrgyzstan yang bekerja di Crocus Center, Islambek adalah remaja tak kenal takut, cepat berpikir dan bertindak.
Ia menerima pekerjaan paruh waktu karena ingin menunjukan komitmennya pada sepak bola. Ia anggota aktif tim remaja Spartak Moskwa. Jadi, Islambek sebenarnya sedang meniti karier sepak bola, selain mencari uang untuk keluarga.
Islambek, atau Islam Khalilov, menjadi penyelamat bagi banyak orang. Namun, dua rekan senegaranya yang berkerja di Crocus Center; Edita Zhusupova dan Maiza Gulzhigitkyzy, tak diketahui nasibnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kyrgyzstan, bekerja sama dengan aparat lokal, belum menemukan kedua wanita itu.