Bell 212 dan Kisah Shah Iran Tergila-gila Helikopter
- Shah Iran tidak hanya membeli banyak Bell 212, tapi menggandeng produsen AS itu bangun pabrik di Iran.
- Setelah Shah Iran jatuh, pabrik peninggalan Bell mampu membuat suku cadang sendiri.
JERNIH — Sulit untuk tidak berasumsi bahwa Bell 212, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raeisi dan celaka, adalah peninggalan Shah Iran.
Shah Iran Mohammad Reza Pahlevi jatuh lewat Revolusi Islam tahun 1979, dan mengasingkan diri ke AS. Helikopter Bell 212 diperkirakan tiba di Iran dalam jumlah besar tahun 1973, lima tahun setelah Bell Textron memperkenalkannya.
Situs timesaerospace.aero menulis Shah Iran dan Bell punya hubungan panjang dan rumit. Shah Iran juga punya kegilaan pada helikopter dan semua senjata buatan Barat.
Kegilaan itu dimulai tahun 1969, ketika membeli sejumlah besar helikopter dari Agusta — sebuah perusahaan senjata Italia. Shah Iran segera mendirikan unit pendukung dan pemeliharaan yang bernama Iran Helicopter Company Joint Stock (IHCJS).
Tahun 1973, Iran kedatangan sejumlah besar helikopter berbagai varian, dengan produk Bell mendominasi. Sebut saja; Bell 205, Bell 206, Bell 2012, Bell 2014, CH-54 Chinook, RH-53D, SH-3D, Bell 412, dan Mil Mi-17.
Helikopter itu dioperasikan berbagai organisasi, mulai dari Bulan Sabit Merah Iran, Peruahaan Minyak Nasional Iran (NIOC), dan Penerbangan Angkatan Darat Iran.
Tidak puas dengan koleksi helikopternya, Shah Iran berencana membangun armada helikopter terbesar di Timur Tengah. Ia menggandeng Bell dalam kesepakatan bernilai ratusan juta dolar AS untuk membangun pabrik perakitan dan pembuatan suku cadang helikopter.
Setelah 1979, Iran-AS tak mesra lagi. Washington mengembargo Iran, yang membuat semua helikopter AS kesulitan suku cadang. Namun, Iran relatif mampu mendayagunakan fasilitas peninggalan Bell untuk merekayasa balik bagian-bagian helikopter Bell 205, 206, dan 212, meski terbatas.
Situs flightglobal.com hanya empat Bell 212 peninggalan Shah Iran yang tersisa, dan semuanya dioperasikan Angkatan Udara Iran. Dua dari empat Bell 212 itu bertugas untuk membawa Presiden Iran dan tamu VVIP lainnya, dan dua lainnya sebagai asset multi-peran militer.
Theaviationist.com memberitakan dua Bell 2012 diubah menjadi helikopter kepresidenan Iran tiga tahun lalu. Bell 212 memenuhi syarat untuk tugas ini, terlebih upaya Iran menghasilkan helikopter dalam negeri belum membuahkan hasil.
Iran Aircraft Manufacturing (HESA), sedang menyelesaikan tiruan helikopter AS, yang diberi nama dagang Shahed 278, dan Shabaviz 275 dan 2061. Panha juga sedang memproduksi ulang helikopter AH-1J Cobra.