Crispy

Cegah Kerumunan, Kursi Taman pun Dibongkar

Bandung – Taman menjadi tempat favorit bagi anak-anak dan remaja untuk bermain dan menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Namun saat pandemi virus corona (Covid-19), taman menjadi tempat yang terlarang untuk dijadikan tempat berkumpul.

Di Kota Bandung, kursi-kursi di Taman Alun-Alun Kota Bandung dan Dalem Kaum dibongkar aparat. Hal ini dilakukan Pemerintah Kota Bandung untuk mencegah kerumunan orang di area publik tersebut di tengah mewabahnya Covid-19.

Pencabutan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung yang telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung (DPKP3). Kursi-kursi tersebut akan kembali dipasang saat kondisinya sudah memungkinkan.

“Ini agar masyarakat tidak ada lagi yang diam atau nongkrong,” tegas Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Bandung, Taspen Efendi, Minggu (29/3/2020). “Kami lakukan ini (pencabutan) demi kebaikan bersama,” katanya.

Sejumlah pemerintah di berbagai kota telah menutup taman-taman kota untuk sebagai bagian dari social distancing ini. Di Kota Tangerang, sejumlah taman-taman indah yang tersebar di berbagai sudut kota terpaksa ditutup. Selama ini taman-taman tersebut menjadi tempat warga untuk melepas penat, bermain untuk anak-anak atau sekadar selfi. Beberapa di antaranya dilengkapi dengan permainan anak, dan lapangan olahraga.

Para ahli mengatakan bahwa taman, terutama yang sering dikunjungi banyak orang bisa menjadi tempat perkembangbiakan kuman, bakteri, dan virus yang dapat menular melalui berbagai bentuk. Taman-taman dengan berbagai peralatan yang ada di dalamnya jarang didesinfeksi seperti yang dilakukan di rumah Anda atau ruang utilitas publik lainnya.

Anak-anak dan remaja tidak terlalu berhati-hati dengan kebiasaan kebersihan mereka, kuman dapat menular melalui lendir atau air liur mereka, ketika mereka memegang hidung atau menyentuh permukaan kasar dan berlama-lama selama berhari-hari. Ini juga bisa menjadi tempat di mana burung dan hewan dapat meninggalkan sisa kotorannya sehingga meningkatkan risiko infeksi sensitif.

Back to top button