Haedar Nashir: Beri Dukungan Yang Sakit Dan Jangan Tolak Jenasah Covid-19
JAKARTA-Banyaknya penolakan penguburan terhadap jenasah pengidap wabah Covid-19 diberbagai daerah membuat banyak jenasah terkatung-katung penguburannya. Kejadian itu membuat resah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Haedar mengajak masyarakat Indonesia, untuk berempati dan peduli dengan keluarga korban serta menunjukkan kebersamaan, dan persatuan dalam menghadapi musibah yang melanda bangsa saat ini, Covid-19.
“Kepada mereka yang menderita covid 19, baik yang menjadi pasien atau yang telah meninggal, tunjukkan lah kemuliaan sikap kita kepada saudara-saudara kita tersebut.” kata Haedar, Jum’at (3/4/2020).
Diingatkan pula agar menunjukkan sikap khidmat terhadap jenasah pasien Covid-19 terrmasuk pada tenaga kesehatan yang menjadi korban Covid-19.
“Bagi saudara kita yang meninggal akibat Covid 19 kita doakan mereka mendapat tempat di sisi Allah SWT, dan kita harus menunjukan sikap kemuliaan kita terhadap jenasah”.
“Jenasah korban atau karena covid 19 adalah saudara kita juga, mereka tidak menghendaki itu, bahkan sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mulia, apalagi ada tenaga kesehatan karena bakti dan pengkhidmatannya,” kata Haedar
Ditambahkan Haedar bahwa mereka yang telah berupaya maka mereka mendapat pahala sebagai orang yang mati Syahid.
“Jika mereka beriman dan berikhtiar, kata Haedar mengingatkan, dalam pandangan Islam mereka yang meninggal karena covid 19 dapat pahala sebagaimana orang yang mati syahid”.
Haedar meminta agar seluruh eleman bangsa menunjukkan empatinya dengan tidak menolak jenasah ketika hendak dimakamkan.
“Karena itulah, sebagai keluarga besar bangsa dan masyarakat dimanapun berada, tunjukkan empati dan simpati kepada mereka, doakan mereka dan jangan sampai ada yang menolak jenasah dimakamkan di tempat masing-masing, apalagi kalau pemakaman itu sudah sesuai dengan protokol yang ditentukan oleh pemerintah”.
Haedar juga memastikan bahwa jenasah tersebut tidak dapat menulari.
“Sikap berlebihan itu tidak menunjukan budi mulia dan solidaritas sosial kita yang selama ini menjadi kebanggan bangsa Indonesia. Kami paham bahwa warga masyarakat dan kita semua tidak ingin tertular, tetapi kita jangan panik dan tetap menunjukan sikap yang mulia kepada pasien dan mereka yang meningal karena covid 19,” kata Haedar.
Haedar mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjadikan musibah ini untuk semakin dekat dengan sang pencipta.
“Di saat seperti ini jadikan momentum musibah ini sebagai untuk semakin dekat dengan Allah, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tunjukkan pula kita untuk selalu beramal sholeh bagi kehidupan diri kita, keluarga kita, dan keluarga besar masyarakat dan umat manusia semesta,”.
Haedar juga menambahkan agar menunjukkan solidaritas dan memberi dorongan semangat pada pasien positif Covid-19.
“Mereka yang positif kita perlakukan dengan baik, ketika mereka dikarantina, maka kita tetap kita mengikuti protokol kesehatan melakukan jarak sosial. Tetapi buktikanlah kita mendukung mereka, kita tidak anti kepada mereka bahkan kita tunjukan semangat solidaritas kita,”.
(tvl)