MANILA-Demi memutus rantai penyebaran Covid-19 yang mulai menjangkiti penjara, Filipina membebaskan 9.731 narapidana.
Dilansir Straits Times, penjara Filipina yang penuh dan sesaknya membuat physical distancing sangat sulit diterapkan, sehingga kini tak sedikit tahanan yang kini terinfeksi Covid-19.
Hakim Pengadilan Tinggi Mario Victor Leonan, dikutip Al Jazeera, hari Sabtu (2/5/2020), mengatakan bahwa langkah pembebasan ini didukung pengadilan.
Baca juga: Kecewa di Penjara Tak Pernah Dibezuk, Napi Asimilasi Bakar Rumah Mertua
“Pengadilan sangat menyadari situasi yang pada di penjara kami,” kata Leonen “Pengadilan yang akan membebaskan para terdakwa yang menunggu agenda sidang di penjara karena tidak bisa membayar uang jaminan”.
Di Filipina kapasitas sel penjara tidak mampu menampung tahanan yang jumlahnya sangat banyak, sehingga penjara sangat padat. Akibatnya pembatasan fisik tidak mungkin dilakukan.
Penjara kota Quezon dilaporkan membuat aturan untuk membuat para napi bergantian tidur di tangga maupun di lapangan basket untuk dapat membuat penerapan jaga jarak sesama narapidana.
Baca juga: Reynhard Dipindah ke Penjara Paling “Mengerikan” di Inggris
Dilaporkan beberapa penjara yang sangat padat telah terjangkiti Covid-19. Sejauh ini sudah dua penjara di pulau tengah Cebu yang terjangkiti Covid-19. Pada dua penjara itu terdapat 348 narapidana terinfeksi Covid-19.
Kelompok pemerhati hak asasi manusia prihatin dengan wabah Covid-19 yang mengancam kehidupan para narapidana di penjara. Kelompok ini mendesak pemerintah untuk membebaskan para tahanan yang didakwa pelanggaran tanpa kekerasan, tahanan yang sakit, dan tahanan lansia.
Menurut data pemerintah, saat ini di Filipina terdapat sekitar 450 penjara dengan jumlah narapidana sebanyak 136.000 orang.
Hingga Sabtu (2/5/2020), Filipina telah mencatat 8.928 kasus virus corona dan 603 kematian.
(tvl)
