Tidak Ingin Rasis, ‘The Simpsons’ Berhenti Gunakan Dubber Kulit Putih
JAKARTA — Produser serial kartun The Simpsons kini tidak lagi menggunakan para pengisi suara (dubber) kulit putih yang biasanya mengisi suara karakter non kulit putih
“Bergerak maju, The Simpsons tidak akan lagi menggunakan aktor kutil putih untuk menyuarakan karakter non-kulit putih,” kata mereka dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, dilaporkan The Guardian.
Pernyataan itu tidak merinci lebih detil, namun langkah tersebut diambil setelah banyaknya tekanan publik karena selama bertahun-tahun karakter Apu Nahasepeemapetilon yang digambarkan berdarah India-Amerika dan manajer toserba Kwik-E-Mart suaranya diisi oleh seorang aktor kulit putih, Hank Azaria.
Dilaporkan Nytimes pada 20 Februari 2020, Azaria mengatakan bahwa ia tidak akan lagi memerankan karakter tersebut, yang telah dikritik sebagai penggambaran negatif orang India-Amerika.
Azaria juga telah mengisi karakter Simpsons lainnya yaitu polisi kulit hitam Lou dan Bumblebee Man dari Meksiko-Amerika.
Baca Juga : Ramalan Jitu dalam ‘The Simpson’
Selain Azarian, Harry Shearer juga merupakan aktor kulit putih yang didapuk mengisi suara Dr. Hibbert, seorang Afro-Amerika.
Pernyataan dari pihak “The Simpsons” tersebut tidak mengatakan apakah Apu atau karakter lain akan tetap dipertahankan dalam serial ini.
Pengumuman tersebut datang di tengah-tengah isu rasisme yang menyasar budaya pop Amerika Serikat (AS), menyusul protes atas pembunuhan orang kulit hitam Amerika oleh polisi, George Floyd.
Aktor kulit putih lainnya, termasuk Mike Henry dari serial animasi “Family Guy” dan Kristen Bell dari Central Park, juga mengatakan mereka tidak akan lagi menyuarakan karakter kulit warna.
“Merupakan suatu kehormatan untuk memainkan Cleveland di ‘Family Guy’ selama 20 tahun. Saya suka karakter ini, tetapi orang kulit berwarna harus memainkan karakter kulit berwarna. Karena itu, saya akan mengundurkan diri dari peran itu,” cuit Henry di akun Twitter-nya, @mikehenrybro, pada 27 Juni 2020.
Apu dalam “The Simpsons” muncul pertama kali pada episode berjudul “The Telltale Head” yang tayang perdana di AS pada 25 Februari 1990. Ia dikenal dengan slogannya: “Terima kasih, silakan datang kembali”.
Kritik terhadapnya meningkat pada 2017 usai seorang komedian India-Amerika, Hari Kondabolu, merilis film dokumenter berjudul “The Problem With Apu”. Kondabolu berpendapat bahwa karakter Apu menampilkan stereotip negatif orang-orang dari Asia Selatan.