POTPOURRI

Kelepon dianggap ‘Tidak Islami’ tapi Ternyata Sarat Makna

Ternyata nama klepon merupakan singkatan dari bahasa Jawa yang berbunyi Kanti Lelaku Pesti Ono, yang artinya laku prihatin maka akan ada jalan keluar

Jernih.co — Kudapan Nusantara yang satu ini sedang naik daun. Pasalnya media sosial sedang ramai memperbincangkan. Berawal dari unggahan status Abu Ikhwan Aziz yang mengklaim bahwa makanan yang ia jual lebih Islami, dan menyerukan untuk meninggalkan makanan yang tidak islami dengan mengunggah foto Kelepon.

Hal tersebut menggiring persepsi masyarakat media sosial bahwa klepon tidak islami. Namun dengan begitu, kudapan ini justru jadi buah bibir. Namanya diperbincangkan dan banyak yang mencari tahu tentang seluk beluknya.

Bentuk klepon begitu khas dan sangat familier, bulat seperti bola pingpong, warnanya hijau, kenyal, dan dibaluri kelapa parut yang gurih. Jika digigit, akan ngecrot cairan manis berwarna coklat, yaitu gula merah yang mencair saat kudapan tersebut matang dalam proses pemasakannya.

Terlepas dari tuduhan tidak berdasar itu, kudapan yang terbuat dari tepung ketan tersebut memiliki makna yang dalam dan jarang diketahui.

Ternyata nama kudapan tersebut merupakan singkatan dari bahasa Jawa yang berbunyi Kanti Lelaku Pesti Ono, yang artinya “laku prihatin maka akan ada jalan keluar” yang disingkat menjadi klepon.

Selain makna nama klepon yang dalam, ternyata penampilannyapun sarat simbol. Bentuknya yang bulat melambangkan kesempurnaan, warnanya yang hijau mengartikan kesuburan dan kesejahteraan sebagai gambaran kepulauan Indonesia yang subur makmur. Gula merah dan parutan kelapa adalah simbol merah putih.

Selain itu ada pelajaran moral yang dapat diambil ketika memakan klepon. Yaitu menutup mulut dan tidak berbicara ketika makan sebagai wujud kesopanan. Karena jika mulut terbuka saat makan isian dari klepon tersebut akan muncrat keluar dari mulut.

Dalam buku Indisch leven in Nederland (2006) karya J. M. Meulenhoff, tertulis bahwa klepon ini sudah ada sejak tahun 1950-an. Saat itu klepon menjadi salah satu menu yang ditawarkan di restoran Indonesai-Belanda dan etnis Tionghoa.

Klepon ini sudah dikenal di nusantara dengan bentuk dan bahan yang berbeda, tapi memiliki kemiripan dari bentuk, warna, dan rasanya.

Misalnya klepon wonosobo yang terbuat dari ubi jalar, klepon bali yang bentuknya oval kecil dan kulitnya lebih tipis dan dimasak dengan cara direbus, klepon Madura terbuat dari ubi kayu yang dicampur dengan tepung tapioka.

Barangkali ada beberapa orang yang belum tahu apa itu klepon, bagaimana rasa dan cara membuatnya. Berikut bahan dan cara membuatnya yang mudah, dan dapat dibuat dengan alat-alat yang sederhana.

Bahan:

  • 250 gr teoung ketan putih
  • 50 gr tepung beras
  • 150 gr gula merah diiris halus
  • 2 sdt larutan air kapur sirih
  • Pasta pandan atau air daun suji secukupnya untuk pewarna hijau
  • 1 sdt garam halus
  • Air secukupnya
  • 200 gr kelapa parut
  • 1 sdt garam
  • 2 lembar daun pandan

Cara membuat:

  • Untuk membuat adonan kue klepon
    • Campurkan tepung ketan, tepung beras, garam, pewarna, air kapur sirih, daair.
    • Aduk rata, dan uleni sampai halus
    • Bentuk bulat-bulat kecil, letakan irisan gula merah didalamnya.
    • Kukus kue selama kurang lebih 20 menit.
  • Untuk taburan kelapa
    • Kukus kelapa parut Bersama daun pandan agar wangi selama 10 menit
    • Setelah diangkat beri satu sendok teh garam agar rasanya semakin gurih.
  • Setelah kelepon dan kelapa matang, masukan kelepon kedalam parutan kelapa satu persatu, lalu letakan di tempat yang telah disediakan, klepon pun siap dinikmati. [*]

Back to top button