WFH membuat pengeluaran transpot berkurang namun kebutuhan kuota internet naik
JERNIH-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB dimana seluruh karyawan diminta kembali bekerja di rumah atau istilah kerennya work from home (WFH). Pemprov berharap denganPSBB kali ini akan menurunkan jumlah kasus positif Covid-19 yang angkanya kian hari kian mengkhawatirkan.
Sisi positif dari WFH adalah kita tidak harus bangun pagi untuk berangkat ke kantor dan berebut bangku di angkutan umum. Tidak perlu bermacet ria dan berpanas-panasan di jalan. Namun sisi negatif WFH bagi kantong kita adalah kuota internet jadi boros. Entah boros dipakai kerja atau justru iseng main game.
WFH membuat kita harus mengerjakan semua pekerjaan dengan koneksi internet. Sehingga tidak menutup kemungkinan kebutuhan internet menjadi dua kali atau bahkan tiga kali lipat selama menjalani WFH.
Bagaimana mensiasati agar kuota internet tidak cepat habis?
Pertama, gunakan Wi-Fi.
Jika bekerja menggunakan laptop, lebih baik jangan memakai tethering dari HP ke laptop karena akan membuat kuota lebih cepat habis. Beralihlah menggunakan Wi-Fi akan lebih hemat.
Kedua, kurangi akses streaming.
Jika terlalu sering mengakses situs streaming YouTube atau layanan video lainnya akan membuat kuota cepat habis. Lebih baik download dulu konten yang diinginkan dan membuka dari situ.
Ketiga, hindari bermain game dan media social sepanjang hari.
Jika bosan menyerang dan iseng ingin main game, pilihlah game yang bisa digunakn dengan cara offline. Sementara jika ingin main medsos, batasi waktu secukupnya.
Keempat, Gunakan pola on-off
Jika terpaksa harus tethering dari handphone, maka cara yang paling hemat memakai kuota adalah dengan pola on-off. Gunakan tethering hanya saat mengunduh pekerjaan. Kemudian matikan setelah dirasa cukup.
Masih banyak cara lain untuk menghemat kuota internet, namun jika melakukan tips di atas sudah cukup menghemat kuota internet. (tvl)
