Crispy

Klaster SMP 3 Jekulo Kudus, Lima Guru Jadi Korban Keganasan Covid-19

Lima guru sekolah tersebut meninggal dunia dalam kurun waktu dua minggu akibat Covid-19. kelima guru tersebut meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit.

JERNIH-Kasus Covid-19 kini menghantui lingkungan SMP 3 Jekulo , Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pasalnya satu lagi guru sekolah tersebut meninggal pada Minggu (6/12/2020). Kematian guru berinisial MN tersebut menjadikannya sebagai orang ke lima yang meninggal pada klaster Covid sekolah tersebut.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Abdul Azis Achyar menyebut, hingga saat ini tercatat sudah lima guru pada SMP tersebut yang meninggal dalam rentang waktu berdekatan yakni dua minggu.

“Tambahan satu guru yang meninggal pada Minggu (6/12/2020) usianya masih cukup muda, yakni 31 tahun dan dirawat di RSUP Kariadi Semarang,” kata Azis beberapa waktu lalu.

Menurut laporan, kata Azis, guru MN yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut juga memilik penyakit bawaan, yakni anemia.

Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kudus, segera melakukan penelusuran kontak terhadap guru lain, setelah ada tiga guru di sekolah tersebut meninggal dalam rentang waktu yang berdekatan.

Satgas telah melakukan tes usap tenggorokan (swab) terhadap 43 guru dan beberapa anggota keluarga yang dinilai mempunyai riwayat kontak dekat dengan para pasien yang meninggal tersebut. Dari swab test tersebut, diketahui ada 14 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.

Sebelumnya, pada 23 November, seorang guru SMP 3 Jekulo berinisial F, diketahui meninggal sebagai pasien Covid-19. F adalah guru yang pertama meninggal pada klaster tersebut.

Selanjutnya selang enam hari kemudian, guru berinisial G juga meninggal, Ia tercatat sebagai guru kedua yang meninggal pada klaster tersebut. Dan pada 30 November, guru berinisial R juga meninggal, Ia menjadi guru ketiga yang meninggal.

Selanjutnya pada 3 Desember kembali satu guru berinisial RU juga meninggal dunia dengan penyebab yang sama karena terjangkit Covid-19. Ia menjadi guru keempat yang meninggal karena Covid-19, selanjutnya MN (31) sebagai guru kelima juga meninggal dunia pada Minggu lalu.

Seluruh guru yang meninggal karena Covid-19 tersebut, meninggal ketika mereka sedang dalam perawatan di rumah sakit.

Kini pihaknya mengawasi klaster sekolah tersebut dan meminta mereka mematuhi protokol kesehatan.

“Kami minta semua disiplin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak,” kata Azis. (tvl)

Back to top button