Israel Sita Empat Juta Dolar AS Dana yang Ditransfer Iran ke Hamas
Dana tersebut ditransfer Iran, antara lain, untuk membayar gaji pegawai Otoritas Palestina
JERNIH– Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, Selasa (22/12) menandatangani perintah untuk menyita empat juta dolar AS yang dana yang ditransfer Iran kepada Hamas di Jalur Gaza. Langkah tersebut direkomendasikan Biro Nasional Pembiayaan Penanggulangan Terorisme (NBCTF) Kementerian Pertahanan Israel.
Menurut Israel, dana itu dimaksudkan untuk mengembangkan infrastruktur Hamas di Gaza, termasuk produksi senjata dan membayar gaji para pegawai Palestina (“Gaji untuk teroris,”kata Kementerian Pertahanan dalam siaran pers mereka). “Sumber dananya adalah rezim Iran, yang terus berupaya melawan negara Israel,” kata pernyataan itu.
Perintah Gantz itu juga menargetkan pengusaha Gaza, Zuhir Shamalch dan perusahaan penukaran mata uang asing Al-Mutahadun.
Jerusalem Post menulis, perintah itu dilakukan berkaitan dengan hal serupa yang ditandatangani Februari lalu, yang dalam upaya untuk menyembunyikan hubungannya dengan Hamas, perusahaan tersebut mengubah namanya menjadi Al-Markaziya Lil-Sirafa (pusat perdagangan). Perubahan itu mencakup Shamalch, nama asli perusahaan dan nama barunya.
Perintah administratif yang ditandatangani Gantz itu sesuai dengan otoritas yang diberikan kepadanya di bawah Undang-Undang Kontra-Terorisme 2016, yang memungkinkan penyitaan dana atau properti yang dimiliki siapa pun yang diduga Israel merugikan kepentingannya.
Shamalch menggantikan Hamad al-Khodari, tokoh penting dalam lalu lintas dana Hamas, setelah militer Israel (IDF) membunuhnya pada Mei 2019. Khodari dekat dengan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
Perintah tersebut akan memberlakukan pembatasan di seluruh dunia pada Shamalch dan keluarganya dengan membatasi pergerakan mereka di beberapa negara dan membatasi aktivitas keuangan perusahaan itu dengan lembaga keuangan internasional.
Direktorat Intelijen Militer dan NBCTF telah mengklaim telah mengumpulkan banyak dokumen yang mengarah pada penerbitan perintah tersebut. [Jerusalem Post]