Melibatkan 65 Ribu Sukarelawan, Iran Uji Vaksin Buatan Sendiri
- Vaksin akan tersedia untuk rakyat Iran dalam enam bulan.
- Iran juga akan menjual vaksin ke negara-negara miskin yang ikut program COVAX.
JERNIH — Melibatkan 65 ribu sukarelawan, Iran menguji vaksin buatan sendiri yang diberi nama Barkat.
“Kami memiliki kemampuan memproduksi sendiri, dan vaksin untuk kebutuhan rakyat Iran akan tersedia dalam enam bulan ke depan,” kata Mohammad Vojgani, kepala Masyarakat Iran untuk Imonologi dan Alergi.
Barkat diproduksi oleh Shifa Pharmed, perusahaan farmasi berbasis di Tehran, dan Kantor Pusat Pelaksana Perintah Imam (EIKO).
Setiap sukarelawan mendapat dua suntikan dalam rentang waktu beberapa hari. Sebuah tim akan memantau efek samping yang ditimbulkan vaksin, dan menelitinya.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan Iran sedang mempertimbangkan untuk bermitra dengan negara-negara yang membeli vaksin lewat program COVAX yang digagas Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Artinya, Iran akan menjual produknya ke negara-negara yang paling belakangan mendapatkan vaksin karena tidak punya uang.
Pejabat Iran mengatakan sanksi AS membuat negeri para Mullah hampir tidak mungkin mendapatkan vaksin untuk menyelamatkan rakyatnya. Iran juga tidak mungkin mendapat pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF), untuk membeli vaksin.
Sanksi AS membuat Iran berusaha mandiri. Saat vaksin tersedia, tidak ada lagi penundaan vaksinasi yang membahayakan banyak orang.