Awak Pesawat Minta Para Perusuh Dilarang Naik Pesawat
Salah satu alasannya karena banyaknya insiden antar penumpang pesawat akibat masalah pilpres AS.
JERNIH-Paska terjadinya kerusuhan di gedung Capitol Hill yang dilakukan massa pendukung Donald Trump, Serikat pekerja awak kabin terbesar di AS, meminta para perusuh dilarang naik pesawat.
Salah satu alasan yang disampaikan serikat pekerja adalah banyaknya insiden antar penumpang pesawat akibat masalah pilpres AS.
“Terlepas dari keyakinan politik seseorang, kabin pesawat komersial harus jadi lingkungan yang tenang untuk keselamatan semua penumpang. Ini kebutuhan,” kata Sara Nelson, Presiden Association of Flight Attendents-CWA yang mewakili sekitar 50.000 awak kabin di AS.
Sebagai contoh adalah serangan ditujukan kepada Senator Republik Mitt Romney, salah satu pendukung setia Trump namun sering mengkritik Trump karena tidak kunjung mengaku kalah pada Joe Biden
Dilansir CNBC, Mitt Romney yang terbang dari Utah dengan menggunakan Delta Airlines dimaki oleh para penumpang pendukung Trump yang satu pesawat dengan Romney.
Berawal dari salah satu penumpang pesawat yang melihat sang Senator satu pesawat dengannya. Terpatik suasana politik di negeri paman Sam yang sedang hangat tersebut, beberapa penumpang memaki senator dengan kata pengkhianat. Penumpang pun sahut-sahutan dan membuat suasana makin panas.
“Perilaku mentalitas massa yang terjadi di beberapa penerbangan ke wilayah DC kemarin tidak dapat diterima dan mengancam keselamatan dan keamanan setiap orang di dalam pesawat,”.
Beruntung awak kabin dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat. Namun Asosiasi Pramugari Profesional prihatin. Adanya insiden berbau politik di dalam pesawat sangat berbahaya bagi penumpang.
“Tindakan yang melawan demokrasi, pemerintah kita dan kebebasan yang kita klaim sebagai orang Amerika harus mendiskualifikasikan individu-individu ini dari kebebasan terbang,”.
Serikat pramugari mengancam tidak akan mentolerir lagi insiden semacam itu. Nelson mengingatkan, mengganggu tugas awak kabin merupakan pelanggaran hukum dan penumpang yang tidak patuh dapat didenda USD 25.000 atau sekitar Rp 349 jutaan.
Nelson beranggapan, kerusuhan di Capitol Hill akan menciptakan kekhawatiran lebih lanjut untuk keberangkatan penumpang di wilayah Washington DC.
Untuk sementara waktu Maskapai American Airlines tidak menjual alkohol dalam penerbangan ke dan dari wilayah Washington DC. Mereka juga menambah staf dan keamanan di area bandara Washington DC. (tvl)