Munculnya Ular Kobra Dipicu Tikus Berkeliaran
Jakarta – Mangsa alami kobra, yaitu tikus, banyak ditemukan di daerah dekat dengan tempat tinggal manusia. Ini menjadi salah satu pemicu berkembang biaknya ular kobra di lingkungan warga.
“Mangsa alami kobra, yaitu tikus, banyak ditemukan di daerah dekat dengan tempat tinggal manusia dan juga karena sebelum menjadi daerah perumahan tempat itu biasanya merupakan habitat asli kobra,” kata Amir Hamidy, peneliti herpetologi LIPI, kemarin
Ia menjelaskan, habitat ular kobra berada di sekitar ruang aktivitas manusia. Reptilia itu bisa tinggal di area terbuka seperti sawah, ladang, dan lahan di sekitar rumah penduduk. Ketika kobra bisa bertahan hidup di habitat yang berubah menjadi kawasan permukiman, mereka akan bertelur di sana dan telur-telur itu akan menetas dalam waktu dua sampai empat bulan.
Ular kobra belakangan muncul di area permukiman warga di beberapa daerah di Indonesia karena musim penghujan memang masa telur-telur kobra menetas. “Sedang musimnya menetas anak-anak ular dan itu akan terjadi lagi karena memang siklus tahunan,” kata ahli reptilia itu.
Setiap ular kobra bisa menghasilkan sepuluh sampai dua puluh telur, jadi pada saat sebagian besar telur itu menetas akan banyak anakan kobra yang berkeliaran di area yang menjadi habitat kobra. Telur ular kobra berwarna putih, bercangkang keras, dan berbentuk lonjong dengan ukuran bervariasi. Ketika mendapati telur ular kobra di rumah, kata Amir, yang bisa dilakukan adalah memindahkan telur ke habitat yang lebih aman untuk reptil tersebut.
Belakangan kawanan anak ular kobra muncul di daerah permukiman di Jember, Jawa Timur, dan DKI Jakarta serta menimbulkan kepanikan warga. [*]