Ada banyak cara Allah membalas kedermawanan kita. Yang jelas, Allah tidak pernah lupa akan segala apa yang dilakukan hambaNya.
Oleh: Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi
SEORANG wanita pelayan restoran di Amerika dengan penuh suka cita menyambut dua tamu restorannya, sepasang suami istri. Sang tamu berbisik kepadanya agar dibuatkan makanan yang paling murah harganya, karena mereka tak memiliki cukup uang.
Penghasilan mereka akhir-akhir ini merosot tajam. Sarah, sang pelayan itu tetap melayani mereka dengan penuh senyum serta pemuliaan. Disampaikan menunya, disetujuinya, dibuatkan lalu dihidangkan kepada mereka. Mereka berdua senang.
Kedua tamu itu meminta kertas tagihannya. Sarah memberikan kepada pasangan itu satu lembar kertas tagihan yang dibawahnya ditulis: “Sudah lunas saya bayar menggunakan uang pribadi saya. Mohon maaf hanya ini yang bisa saya lakukan pada Anda berdua di masa sulit ini. Tertanda, Sarah.” Kedua tamu bahagia sekali lalu pamit keluar dari restoran.
Sarah bahagia sekali hari itu karena telah bisa membahagiakan orang lain. Dia tak bersedih walau harus menunda keinginan dirinya membeli TV untuk keluarganya dengan selalu menabung. Kedermawanannya yang dianggap keterlaluan karena mengorbankan kepentingan dirinya dikritik teman-temannya. Sarah tetap saja dengan ketulusan hatinya. Dia bahagia jika bisa membantu membahagiakan orang lain. Hatinya terus berbunga-bunga. Begitulah cara Allah membalas kebaikan hambaNya, ditanamkan di hatinya rasa bahagia. Sarah tidak pernah menyesali kedermawanannya.
Suatu pagi, ibunya menelpon Sarah. Dengan suara tinggi ibunya Sarah berkata: “Sarah, kamu ngapain saja?” Sarah menjawab dengan lembut bahwa dia tidak sedang apa-apa. Sarahpun bertanya ada apa. Ibunya menjawab: “Buka Facebookmu segera. Ada banyak yang menghubungimu.”
Ternyata ada ratusan pesan dan kesan untuk Sarah. Kedua tamu restorannya itu ternyata mengirimkan tulisan Sarah di lembar tagihan makanan restoran ke acara TV yang sangat terkenal di Amerika. Teman Sarah menyampaikan bahwa berita tentang dirinya menyebar cepat bak virus Corona.
Penonton TV terharu dengan kedermawanannya. Sarah mendapatkan hadiah sebuah TV dan uang 10.000 dollar dari acara TV itu. Banyak orang dan surat kabar ingin mewawancarainya. Bingkisan dan hadiah berkah kekaguman kepadanya terus mengalir sampai mencapai lebih dari 100.000 dollar.
Bukan hanya TV impiannya yang didapatkan, sejumlah uang yang di luar dugaannya pun datang Allah berikan karena kedermawanannya. Uang yang dibayarkannya ke restotan untuk kedua tamunya itu hanya 37 dollar. Masihkah tidak percaya akan kedahsyatan pahala kedermawanan?
Ada banyak cara Allah membalas kedermawanan kita. Yang jelas, Allah tidak pernah lupa akan segala apa yang dilakukan hambaNya. Salam, A. I. Mawardi. [*]
* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya
