Crispy

Kepala FBI : Investigasi Terorisme Domestik AS Meningkat Lebih Dua Kali Lipat

Terorisme domestik menjadi urgensi baru di AS, setelah serangan 6 Januari di Capitol yang dilakukan para pendukung bekas Presiden Donald Trump. Kelompok tersebut saat itu mencoba untuk membatalkan kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden.

JERNIH–Jumlah kasus terorisme domestik AS yang diselidiki Biro Penyelidikan Federal (FBI) AS telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak musim semi 2020. Hal tersebut dikatakan direktur FBI pada sidang Senat, Selasa (21/9), setelah Departemen Kehakiman memperingatkan bahwa supremasi kulit putih dan milisi menimbulkan ancaman yang kian berkembang.

“Beban kasus terorisme domestik telah meledak,” kata Direktur FBI, Chris Wray,  selama kesaksiannya di hadapan Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan, Senat AS.

Wray mengatakan, FBI saat ini membuka sekitar 2.700 investigasi teror domestik, naik tajam dari sekitar 1.000 kasus pada musim semi 2020.

“Untuk memenuhi ancaman yang berkembang itu, FBI telah meningkatkan sumber daya untuk penyelidikan terorisme domestik kami pada tahun lalu, meningkatkan personel sebesar 260 persen,” kata Wray.

Terorisme domestik menjadi urgensi baru di AS, setelah serangan 6 Januari di Capitol yang dilakukan para pendukung bekas Presiden Donald Trump. Kelompok tersebut saat itu mencoba untuk membatalkan kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden.

Jaksa Agung AS, Merrick Garland, mengatakan, serangan 6 Januari oleh pendukung Trump telah menunjukkan bahwa supremasi kulit putih dan kelompok milisi sebagai ancaman keamanan domestik terbesar negara itu.

Pada bulan Juni, pemerintahan Biden merilis rencana setebal 30 halaman untuk melawan terorisme domestik.

Ini menyerukan peningkatan berbagi informasi antara pejabat federal dan lokal dan perusahaan media sosial, sumber daya tambahan untuk mengidentifikasi dan menuntut ancaman dan pencegah baru untuk mencegah orang Amerika bergabung dengan kelompok berbahaya. [Reuters]

Back to top button