Seorang Uskup Mengatakan Sinterklas Tidak Nyata, Produk Coca Cola
- Menurut Uskup Stagliano pakaian merah Sinterklas dirancang khusus untuk iklan minuman soda asal AS.
- Orang tua di Italia mengecam, tapi tak sedikit yang mendukung.
JERNIH — Uskup Antonio Stagliano dari Sisilia kebanjiran kecaman menyusul komentar kontroversialnya bahwa Bobbo Natale, bahasa Italia untuk Sinterklas, dalah produk Coca Cola.
Media lokal melaporkan Uskup Stagliano mengklaim pakaian merah Sinterklas dirancang oleh perusahaan minuman soda asal AS secara eksklusif untuk tujuan periklanan. Ia juga mengatakan tamu Natal berjanggut putih yang dicintai anak-anak itu tidak nyata.
SputnikNews menulis orang tua di Italia marah dan mengecam pernyataan itu. Menurut mereka, pernyataan itu mengecewakan anak-anak dan salah. Namun tak sedikit yang mendukung pernyataan Uskup Stagliano.
Keuskupan Sisilia menjelaskan Uskup Stagliano tidak ingin mematahkan semangat dan mimpi Natal anak-anak, tapi ingin menekankan makna sebenarnya tentang perayaan dan sejarah Santo Nikolas — sosok yang dikenal sebagai anonymous gift.
Salah satu legenda terkenal bercerita tentang orang suci itu, yang diam-diam memberi ema kepada pria miskin yang akan menjual putrinya.
Direktur komunikasi Keuskupan Sisilia Reverend Alessandro Paolino menyatakan kesedihan atas pernyataan Uskup Stagliano, yang menciptakan kekecewaan pada anak-anak. Ia mencatat niat Uskup Stagliano sangat berbeda.
“Kita tidak boleh menghancurkan imajinasi anak-anak, tetapi mengambil contoh yang baik bagi kehidupan,” tulis Rev Paolino di Facebook. “Sinterklas adalah perwujudan kebaikan dan kemurahan hati.”
Menurutnya, ketika citra Sinterklas kehilangan maknanya, Anda akan melihat Sinterklas sebagai perwujudan konsumerisme, membeli, membeli, dan membeli lagi. “Maka, Anda harus menilai ulang dan memberi makna baru bagi Sinterklas,” katanya.