Crispy

Muktamar NU, Selain Saling Sindir Ada Juga Dugaan Intimidasi

Sebagai ketua itu beliau dikerdilkan, beliau berarti dipersekusi.

JERNIH- Muktamar Nu ke 34 yang digelar di lampung, benar-benar memanas. Bukan cuma saling sindir antara dua tokoh calon Ketua Umum PBNU, kali ini muncul tudingan kalau ada intervensi terhadap Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Intervensi tersebut, dialamatkan kepada kubu Yahya Cholil Staquf sebagai pelaku. Namun, tudingan tersebut dibantah habis-habisan.

Pendukung Yahya buka suara atas anggapan itu. Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Ahmad Fahrur Razi, mengatakan kalau kabar tersebut merupakan tuduhan bohong dan tak terpuji.

Fahrur seperti diberitakan Detik pun langsung menyebut pengusung Ketua Gawagis Penjaga Nahdlatul Ulama (GWNU) Jawa Timur, Nur Cholis telah melakukan pembohogan. Dia bilang, dukungan yang diberikan Yahya merupakan kesepakatan dalam rapat.

“Nur kholis pembohong. Itu dia ngarang. Ya. Itu kesepakatan rapat (dengan PWNU Jatim),” Kata Fahrur.

Sebelumnya, Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dikabarkan telah dijegal dalam upaya mencalonkan diri sebagai LKetua Umum PBNU. Selanjutnya, Marzuki dikabarkan telah diintimidasi agar memberikan dukungan kepada Yahya.

“Menurut saya, beliau ini disumbat, hak demokrasinya disumbat sehingga tidak bisa mencalonkan diri. Dengan intimidasi harus memilih Gus Yahya,” ujar Ketua Gawagis Penjaga Nahdlatul Ulama (GWNU) Jawa Timur Nur Cholis di Lampung, Kamis (23/12).

Bahkan Nur Cholis menyebut Marzuki sempat dipaksa menandatangani pernyataan mendukung Yahya. Dia menilai, pengusungan Yahya sebagai calon Ketum PBNU hanya rekayasa.

“Persetujuan untuk mendukung satu calon yang sudah diskenario yang sudah didesain. Ya tidak bisa berbicara harus tanda tangan, mau ndak mau tanda tangan, sebagai ketua itu beliau dikerdilkan, beliau berarti dipersekusi,” Katanya.[]

Back to top button