Crispy

Warga Desa Wadas Dipukul dan Ditangkapi Polisi, Ganjar Bilang Tak Usah Takut

Meski terjadi aksi kekerasan yang dilakukan anggota Polisi terhadap warga desa, melalui keterangan tertulisnya, Iqbl bilang penugasan yang dikeluarkan Kapolda Jawa Tengah, dia bilang harus dilaksanakan dengan mengedepankan aspek humanis.

JERNIH-Meski ribuan aparat Kepolisian bersenjata lengkap dengan membawa serta anjing pelacak mengepung dan memasuki Desa Wadas, kemudian menangkapi puluhan warga termasuk beberapa orang tim advokasi dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta warga tak perlu takut.

Sebab dia bilang, saat ini, tim dari Kantor Pertanahan Purworejo hanya melakukan pengukuran.

“Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti,” kata Ganjar di kantornya, Selasa (8/2)

Meski tak memposting peristiwa terkait pengepungan Desa Wadas di akun Instagram pribadi @Ganjar_pranowo, warganet menyerbu Ganjar dengan bermacam-macam kritik tajam. Terlebih, saat ini dia terbilang aktif mendekati para calon pemilih menghadapi Pilpres 2024 yang masih lama lagi digelar.

“Pak perhatikan tuan-tuanmu di Wadas pak,” tulis akun @ahmad***

“Wadas tolong diperhatikan saat ini pak, Wadas juga Jateng,” tulis akun @taufiq***

“Main film mulu pak, nasib warga gimana? #Savewadas,” tulis akun @nanda***

Ganjar mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komnas HAM dalam penanganan persoalan ini. Dia juga memastikan, proses pengukuran lahan milik warga yang dikawal ribuan Polisi berjalan tanpa ada kekerasan. Sementara di jagat maya, video pemukulan oleh Polisi terhadap warga Desa Wadas terlanjur viral.

Di lain pihak, Kepala Bidang Advokasi YLBHI, Zainal, mengatakan dari fakta di lapangan, pihaknya mengecam keras aksi Polisi yang memasuki Desa Wadas dan mengintimidasi warga. Terlebih, ada kesewenangan dengan melakukan penangkapan.

“Kami menolak pengukuran di Desa Wadas, tolak penambangan quarry di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener dan mengecam tindakan penangkapan sewenang-wenang terhadap warga Wadas yang dilakukan oleh Polresta Purworejo,” kata Zainal dalam keterangan tertulis.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Aqudusy bilag, kehadiran Polisi bersenjata lengkap di desa itu atas permintaan tim Badan Pertanahan Nasional dalam rangka pengukuran lahan pembangunan proyek Bendungan Bener.

Meski terjadi aksi kekerasan yang dilakukan anggota Polisi terhadap warga desa, melalui keterangan tertulisnya, Iqbl bilang penugasan yang dikeluarkan Kapolda Jawa Tengah, dia bilang harus dilaksanakan dengan mengedepankan aspek humanis.[]

Back to top button