Crispy

Relawan Bersenjata Rusia Siap Hadapi Pasukan NATO di Ukraina

  • UDV terbentuk ketika Vladimir Putin mengemukakan gagasan Novorossiya, atau Rusia Baru.
  • Ketika gagasan itu ditinggalkan, setiap anggota UDV kembali ke kehidupan normal sebagai warga biasa.
  • Kini Ukraina memanas lagi. UDV siap kembali ke Ukraina, tapi yang dihadapinya adalah NATO.

JERNIH — Relawan bersenjata Rusia, tergabung dalam Union of Donbass Volunteer (UDV), menyatakan siap kembali bertempur di Ukraina.

“Kondisi perang pasti tidak mudah lagi, tapi kami harus bugar jika diperlukan untuk kembali ke Dobas,” kata Sergei, yang menolak menyebut nama belakangnya, kepada The Moscow Times.

UDV adalah organisasi nasionalis Rusia di Ukraina. Sebagian anggotanya adalah mantan sukarelawan Rusia yang berjuang bersama separatis pro-Rusia di Donbas sejak konflik dimulai tahun 2014.

Konflik yang menunjukan keterlibatan Kremlin telah merengut 13 ribu jiwa. Kremlin mendukung UDV, yang membuat Ukraina terlibat dalam perang panjang.

Sergei, seperti juga anggota UDV lainnya, adalah warga sipil. Ia mendapat pelatihan militer dari Rusia, dan bergabung dalam pertempuran tahun 2014. Ia terinspirasi dengan konsep Novorossiya, atau Rusia Baru — nama historis untuk sebagian besar Ukraina selatan dan timur yang pernah menjadi bagian Kekaisaran Rusia.

Kremlin secara resmi menyangkal dikaitkan dengan perang di Donbas, dengan mengatakan setiap orang Rusia yang bertempur di Ukraina timur adalah sukarelawan yang prihatin dengan ancaman terhadap penduduk berbahasa Rusia.

Putin dan Novorossiya

Adalah Presiden Vladimir Putin yang kali pertama menghidupkan kembali gagasan Novorossiya. Itu dilakukan tak lama setelah Rusia mencaplok Krimea.

Pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina mengadopsi gagasan itu sebagai alat perjuangan, dan sebagai pembenar upaya mereka menyebarkan gerakan anti-Kyiv di tenggara negara itu.

Akhir 2015 Kremlin meninggalkan konsep itu. Sergei, dan banyak relawan lain, meninggalkan medan pertempuran dan kembali ke kehidupan normal mereka di Rusia

Kini, ketika ketegangan di perbatasan Ukraina memuncak dan NATO melihat ancaman pembangunan militer Rusia, UDV mengatakan siap kembali ke medan tempur Donbas.

“Bab ini tidak pernah ditutup untuk kami,” kata Viktor Zaplatin, anggota senior UDV yang bertempur di Luhansk.”Jika keadaan memanas lagi, kami akan mempersenjatai diri dan pergi ke Donbas. Kami dengan mudah dimobilisasi.”

UDV, yang didirikan Vladislav Surkov, memiliki 49 cabang di seluruh Rusia. Tahun lalu, jumlah anggota UDV mencapai 14.500. Kini, jumlah anggota diperkirakan melonjak.

Surkov adalah mantan penasehat Presiden Vladimir Putin yang sebelumnya bertanggung jawab atas kebijakan Rusia di Ukraina. Informasi ini membuat Kremlin tidak bisa lagi mengelak tidak terlibat dalam politik kekerasan di Ukraina.

Alexander Boroday, ketua UDV, adalah anggota majelis rendah parlemen Rusia, Duma. Ia juga pemimpin separatis yang secara de facto menjadi perdana menteri pertama Republik Rakyat Donbas, yang diproklamasikan tahun 2014.

Back to top button