Sejak Kembali Jadi Masjid Dua Tahun Lalu, Hagia Sophia Dikunjungi 6,5 Juta Orang

- Di Hagia Sophia mualaf dan calon mualaf belajar Islam. Mereka berasal dari luar negeri.
- Di saat bayram, Hagia Sophia dikunjungi 120 ribu orang setiap hari.
JERNIH — Sejak kembali dibuka sebagai masjid dua tahun lalu, Hagia Sophia — ikon paling bersejarah bagi Istanbul — kedatangan 6,5 juta pengunjung.
“Setiap hari Masjid Agung Hagia Sophia kedatangan 120 ribu pengunjung selama sembilan hari liburan bayram,” kata Ahmet Aktürko?lu, wakil mufti Istanbul, kepada Anadolu Agency.
Bayram adalah kata dalam Bahasa Turki yang berarti festival atau perayaan keagamaan. Bayram Qurban, misalnya, adalah perayaan Idul Adha.
“Kami juga melihat peningkatan pengunjung pada akhir pekan,” lanjut Aktürko?lu. “Orang-orang dari sekujur Turki datang ke sini untuk shalat subuh.”
Banyak organisasi sosial dan budaya mengatur berbagai acara dan tur monumen. Pada tahun kedua sejak dibuka, Masjid Hagia Sophia menerima 6,5 juta pengunjung.
Selama 916 tahun, Hagia Sophia adalah gereja. Penaklukan Konstantinopel, kota yang kemudian berubah nama menjadi Istanbul, tahun 1453 mengubah fungsi bangunan.
Sampai 1934, Hagia Sophia adalah masjid. Setelah itu Hagia Sophia memperoleh status baru sebagai museum.
Hagia Sophia adalah bangunan bersejarah paling banyak dikunjungi wisatawan domestik dan internasional di Turki. Tahun 1985 Unesco memasukan Hagia Sophia ke dalam daftar warisan dunia.
Pada 10 Juli 2020, pengadilan Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Keputusan ini membuka jalan bagi Turki untuk kembali memfungsikan Hagia Sophia sebagai masjid.
Pada 24 Juli 2020, Hagia Sophia kembali menjadi masjid agung. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bergabung bersama ratusan jamaan untuk salat pertama dalam di Hagia Sophia dalam 86 tahun terakhir.
Destinasi Para Mualaf
Yang menarik adalah Hagia Sophia adalah destinasi wisata bagi mualaf, dan orang-orang yang berniat memeluk Islam.
“Konversi ke dalam Islam terjadi hampir setiap hari di sini,” kata Aktürko?lu. “Mereka yang ingin memeluk Islam belajar di sini, dengan bantuan kami, dan itu menjadi acara tak terlupakan.”
Mereka yang memeluk Islam di Hagia Sophia adalah orang-orang dari luar Turki. “Selalu ada tiga atau empat orang dari berbagai negara memeluk Islam di sini,” lanjutnya.
Di Hagia Sophia, tindakan pencegahan Covid-19 masih berlaku. Ada jarak sosial dan keharusan mengenakan masker, tapi 120 ribu pengunjung terlayani dengan baik.
Hagia Sophia dikelola komite ilmiah yang dibentuk untuk kegiatan penelitian di Madrasah Hagia Sophia. “Saat ini, guru mengajar tafsir dan hadits. Pembelajaran online dan tatap muka dilanjutkan September mendatang, atau usai libur musim panas,” kata Aktürko?lu.
Masjid Agung Sophia memiliki makna simbolis, selain sebagai tempat ibadah. Muslim harus memainkan peran utama melindungi dan melestarikan ruang fisik dan representasi spiritual dengan cara terbaik.