Cina Uji Tembak Rudal Hipersonik DF-17 di Selat Taiwan
- Pesawat tempur Cina diperkirakan akan terbang di atas Taiwan kali pertama.
- Prajurit PLA akan masuk ke zona 12 mil dari garis pantai Taiwan, dan mengepung pulau.
JERNIH — Cina meluncurkan latihan militer skala besar di dekat Taiwan, termasuk penggunaan rudal hipersonik DF-17, sebagai respons atas kunjungan ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Global Times melaporkan latian melibatkan ‘blokade bersama’, serangan laut dan latihan tempur darat dan udara. Jet tempur siluman J-20 ambil bagian dalam latihan.
Latihan dimulai hari ini, Kamis 4 Agustus. Global Times menulis latihan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jet tempur Cina kemungkinan akan terbang di atas Taiwan kali pertama.
Prajurit Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan memasuki wilayah 12 mil dari garis pantai Taiwan, dan berpotensi mengepung pulau itu.
Komando Teater Timur Angkatan Bersenjata Cina mengatakan pasukan yang terlibat latihan akan berorientasi pada pertempuran realistis di utara, barat daya, dan tenggara Taiwan. Kantor berita Xinhua memberitakan latihan akan berlangsung sampai Minggu siang.
Rudal DF-17
Rudal DongFeng (DF)-17 kali pertama dipamerkan Cina, 31 juli 2022. Saat itu sebuah video resmi merayakan tahun ke-95 pendirian PLA, menampilkan peluncuran rudal pembunuh kapal induk.
DF-17 disebut-sebut menggunakan peluncur hipersonik yang mampu terbang lima kali kecepatan suara. Rudal terbang dengan lintasan sulit diprediksi, dan mampu mengenai target bergerak lambat seperti kapal induk.
Ketegangan di Selat Taiwan meningkat sejak rencana kedatangan Nancy Pelosi ke Taipei. Resminya, Pelosi tidak akan mengunjungi Taiwan. Itu terlihat dalam pengumuman yang dikeluarkan AS.
Ternyata Pelosi mendarat di Tawian, bertemu Presiden Tsai Ing-wen dan mengadakan pembicaraan. Beijing marah, karena peringatan kerasnya diabaikan.
Sejak 1949 Taiwan diperintah nasionalis Kuominintang yang kalah dalam perang suadara dan meninggalkan Cina daratan. Taiwan menyebut diri Republik of China (ROC), dan tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.
Washington mempertahankan hubungan dekat ridak resmi dengan Taiwan, menjual senjata ke Taipei, seraya mengakui otoritas Beijing sebagai satu-satunya negara Cina.