Kupu-kupu Vampir Serang Turkiye, Bikin Panik Istanbul
- Jika menyerang pedesaan, kupu-kupu vampir mampu mengeringkan tanaman tomat dan paprika.
- Tidak berbahaya bagi manusia atau menyebarkan penyakit menular.
JERNIH — Namanya emang serem, tapi tak berbahaya bagi manusia. Paling-paling hanya mengganggu. Jika kebetulan ditabrak, ya sakit juga.
Pekan ini, kupu-kupu vampire menginvasi Beykoz Istanbul, atau sisi utara kota metropolitan Asia yang bertetangga dengan Selat Bosporus dan Laut Hitam.
Sesuai namanya, kupu-kupu vampir aktif di malam hari. Mereka, dalam jumlah sangat banyak, bergerombol di tanaman atau masuk pe rumah-rumah penduduk.
“Saya tidak bisa keluar, tidak bisa duduk di balkon saat malam,” kata Selma Kutukcu, penduduk setempat, kepada Demiroren News Agency (DHA).
Kupu-kupu vampir mengisi rumahnya, tapi dia lebih peduli pada tanaman. Kupu-kupu vampir itu mengeringkan tumbuhan dalam semalam.
Sabri Topal, tetangga Kutukcu, menggunakan pestisida tapi tak banyak membunuh hewan itu. Akibatnya, rumah Topal nyaris dipenuhi kupu-kupu vampir saat malam tiba.
“Kupu-kupu itu lembut, tapi keras seperi batu,” kata Esra Bostanc, warga lainnya. “Ketika menabrak Anda, rasanya seperti digigit.”
Kupu-kupu vampir mengivasi Besiktas dan Sar?yer selama musim panas dalam beberapa tahun terakhir. Jika menyerbu pedesaan, kupu-kupu menimbulkan masalah bagi semua jenis tanaman sayuran.
“Tidak akan ada tomat dan paprika,” kata Melek Karaoglu, penduduk Desa Elmali di Beykoz kepada Anadolu Agency.
Para ahli memperkirakan serangga kemungkinan datang dari Georgia, pesisir Laut Hitam. Setelah prevalensi di wilayah eponymous Turkiye, mereka bermigrasi lebih jauh ke barat.
Fatih Dikmen, asisten profesor dan ahli biologi Universitas Istanbul, mengatakan orang tidak perlu khawatir atas kerusakan kesehatan. Sebab, kupu-kupu vampir menargetkan tanaman.
“Mereka perlahan menyebar ke Istanbul dari Laut Hitam,” katanya.
Invasi kupu-kupu vampir relatif baru. Kali pertama terlihat di Turkiye satu dekade lalu. Mereka spesies invasif, dan diduga tiba sebagai penumpang gelap transportasi barang antara Turkiye-Georgia.
Di Istanbul, mereka mengelompok di wilayah Beykoz dan Sariyer, karena iklim kedua wilayah itu nyaris sama dengan Laut Hitam. Larva kupu-kupu diduga menempel pada barang impor dari luar negeri, dan berkembang biak di Turkiye.
“Mereka tidak berbahaya bagi manusia tidak membawa penyakit menular dan menghisap darah,” kata Dikmen. Pencegahannya bisa dengan pestisida, tapi langkah lain perlu dilakukan yaitu menghilangkan tempat mereka berkembang biak.”