Korsel Gelar Penyelidikan Resmi Tragedi Pesta Halloween
- Aparat kepolisian memeriksa 50 CCTV di lokasi kejadian dan menganalisis video-video yang beredar.
- PM Han Duck-soo mengatakan aparat akan fokus pada rekonstruksi peristiwa.
JERNIH — Korea Selatan, Senin 31 Oktober, secara resmi menggelar penyelidikan pesta halloween mematikan di Itaewon, Seoul, yang menewaskan 154 orang.
Pers Korea Selatan (Korsel) memberitakan penyelidik menyisir 50 kamera TV sirkuit tertutup milik pemerintah kota dan swasta, postingan media sosial, untuk mencari jawaban bagaimana lonjakan pengunjung terjadi dan orang-orang terperangkap di tiga gang sempit yang membunuh mereka.
Penyelidikan akan berlangsung salama sepekan berkabung nasional. Keterangan terbaru pemerintah Korsel menyebutkan jumlah korban tewas 154 dan 149 luka-luka. Sebanyak 33 korban luka masih dalam kondisi serius.
PM Korsel Han Duck-soo menjanjikan penyelidikan menyeluruh, dan pihak berwenang mengatakan mereka fokus merkonstruksi rantai peristiwa yang mengarah ke lonjakan pengunjukng. Petugas juga masih mencari apakah ada orang yang bertanggung jawab, yang diperkirakan memicu kepanikan.
“Kami sedang menganalisa CCTV untuk mengetahui penyebab paseti kecelakaan,” kata Nam Gu-jun, kepala penyelidik, kepada wartawan. “Kami akan terus memeriksa lebih banyak saksi, termasuk karyawan toko di sekitar lokasi.”
Puluhan ribu peserta pesta halloween, kebanyakan berusia remaja dan usia 20-an, memadati jalan-jalan sempti dan gang-gang distrik Itaewon yang populer sejak Sabtu 29 Oktober siang.
Pengunjung datang dengan mengenakan kostum bernuansa hantu. Mereka yang tidak mengenakan kostum hantu dari rumah bisa membeli di pinggir jalan. Sepanjang jalan menuju tiga gang sempit Itaewon, perias dadakan menawarkan jasa mengubah wajah siapa pun menjadi seperti hantu.
Dalam tiga tahun terakhir tidak ada pembatasan pengunjung pada setiap pesta halloween.
Saksi mata mengatakan kekacauan meletus di sebuah bang sangat sempit dan miring yang penuh sesak. Setelah itu terjadi kepanikan, yang menjalar ke dua gang lainnya.